Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 15 Februari 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi titik panas. [Ist]

SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkurang. Dari 22 pada Selasa (13/02/2024) menjadi tinggal sembilan pada Rabu (14/02/2024) kemarin.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida.

"Hari ini masih ada sembilan titik panas yang terpantau mulai pukul 01.00 hingga 17.00 Wita," ujarnya, disadur dari ANTARA, Kamis (15/02/2024).

Informasi sebaran titik panas ini pun sudah disampaikan kepada pihak terkait. Termasuk, kepada pihak Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat ditindaklanjuti.

Baca Juga: Diskes Kaltim Sebut Satu Petugas Medis Jangkau 5-10 TPS di Pemilu 2024

Meski jumlah titik panas mengalami penurunan, namun ia tetap mengimbau semua pihak agar selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti dengan tidak melakukan pembakaran di hutan maupun di lahan.

Menurutnya, kewaspadaan perlu terus ditingkatkan karena dalam beberapa hari terakhir tidak turun hujan, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun kering mudah terbakar.

Sehari sebelumnya terdeteksi 22 titik panas di dua kabupaten, yakni di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terpantau 19 titik dan tiga titik lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Sedangkan sembilan titik panas yang terpantau pada Rabu kemarin semuanya di Kabupaten Kutim. Titik panas itu tersebar di tiga kecamatan.

"Rinciannya adalah di Kecamatan Sangatta Utara dua titik, Bengalon enam titik, dan di Kecamatan Kaubun satu titik. Semua titik panas yang terdeteksi hari ini memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.

Baca Juga: #KawalSuaraKaltim, Gerakan 1.000 Relawan Siap Awasi Kecurangan Pemilu 2024

Load More