SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menerapkan dua strategi untuk memperkuat pelayanan kesehatan di wilayah itu. Yakni, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sudah ada dan memperkuat investasi atau pembangunan pelayanan kesehatan yang baru.
Hal itu disampaikan Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito belum lama ini. Ia menyebut, Otorita berorientasi pada unit-unit pelayanan kesehatan yang sudah ada di IKN.
"Ada 11 Puskesmas dan dua RSUD. Ini yang akan menjadi tombak pertama dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan pada saat awal pemindahan ibu kota," ujarnya, melansir dari ANTARA, Senin (26/02/2024).
Pihaknya juga melakukan peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan, seperti menambah gedung dan peralatan medis, serta menaikkan tipe rumah sakit.
"Saat ini RSUD Sepaku masih bertipe D, harapannya bisa menjadi tipe C. Demikian juga RSUD Samboja, saat ini sudah dikembangkan dan mudah-mudahan tahun depan bisa disiapkan untuk menjadi tipe B," kata Suwito.
Suwito mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang akan meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk di IKN.
Pihaknya akan memanfaatkan program-program yang ada di pemerintah pusat, seperti dokter intership, dokter spesialis mandiri, dan tenaga kesehatan sarjana dari Poltekkes.
"Selain itu, kami juga akan menerima pindah dokter spesialis dan mungkin nanti ada rekrutmen tenaga kesehatan yang lain," ucapnya.
Untuk memperkuat investasi atau pembangunan pelayanan kesehatan yang baru, ia menjelaskan, saat ini sudah ada empat rumah sakit yang sedang dibangun di wilayah IKN.
Baca Juga: Warga Sepaku Khawatir Tersingkir dari Kampung Halaman di IKN
Rumah Sakit Internasional Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan Rumah Sakit Mayapada.
"Semua sudah ground breaking dan sedang dalam proses pembangunan. Mudah-mudahan sebelum 17 Agustus 2024, sebelum pemindahan ibu kota, sudah beroperasi, termasuk juga akan dibangun tiga Puskesmas tambahan di wilayah IKN," tuturnya.
Ia berharap, dengan strategi yang dilakukan, pelayanan kesehatan di IKN bisa memberikan pelayanan yang berkualitas, aman, dan nyaman bagi masyarakat yang akan pindah maupun yang sudah tinggal di sana.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mempersiapkan tenaga kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan di yang akan dibangun di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Alhamdulillah, pertengahan tahun ini sudah bisa memberikan tambahan tenaga kesehatan untuk IKN. Nanti, kami juga menambah fasilitas kesehatan, termasuk yang ada di wilayah IKN dan sekitarnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Jaya Mualimin.
Ia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing untuk memastikan fasilitas kesehatan yang menjadi bagian dari IKN maupun eksternal IKN dapat berfungsi dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar