Dia menegaskan, secara fungsi dan status ruang PPU sudah tidak cocok lagi. Ditambah, dengan beban pembangunan ibu kota baru yang yang menurutnya pembangunan infrastrukturnya terjadi masif.
Dia menuding, pemerintah belum punya konsep pembangunan kota yang tidak berbasis infrastruktur besar. Bagi wanita yang biasa disapa Uli ini, hampir rata-rata semua kota-kota besar di Indonesia basisnya adalah infrastruktur besar.
"Pasti itu yang akan dilakukan ke IKN, dan berdampak buruk kepada lingkungan," singkatnya.
Seperti diketahui proses pembangunan IKN ini kemudian mendorong perluasan pembukaan lahan hampir 14 ribu hektare dalam waktu 6 bulan untuk pembangunan infrastruktur, disinggung soal apa dampak terbesarnya bagi lingkungan di rentang waktu 5 tahun ke depan, dia menyebut hal pertama adalah deforestasi.
Baca Juga: Drama IKN, 9 Tersangka Dibebaskan Jelang Ramadhan, Proses Hukum Berlanjut
Dia menyinggung, soal logika pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta. Yakni, karena Jakarta sudah mengalami kebangkrutan secara ekologis, baik banjir dan sebagainya sudah sering terjadi di wilayah tersebut.
"Cerita itu akan terjadi di PPU. Di lokasi di mana ibu kota baru berada," tegasnya.
Bicara soal dampak lingkungan ikutan di wilayah lain juga disampaikan Uli. Dia mencontohkan, ketika membangun infrastruktur misalnya wilayah perkantoran di IKN.
Di mana, gedung-gedung pemerintah pasti membutuhkan material, baik batu, semen, dan lain sebagainya. Baginya hal tersebut secara otomatis akan membesarkan ekstrasi batu di wilayah-wilayah lain.
"Yang saya tahu, kerjasama yang sudah kebangun antara Gubernur Kalimantan Timur dan Gubernur Sulawesi Tengah untuk saling bertukar sumber daya. Sulteng akan mengirimkan batu-batu sebagai material pembangunan. Nah itu adalah dampak lingkungan ikutan di wilayah lain yang kemudian diekstraksi sumber dayanya untuk menunjang sistem pemerintahan dan kehidupan di IKN. Belum lagi misalnya, untuk kebutuhan energi yang akan dibangun PLTA Kayan di Kaltara (Kalimantan Utara)," terangnya.
Baca Juga: Suara dari X, Kematian Pesut Mahakam dan Dampak Pembangunan IKN
Dia mengatakan, PLTA Kayan energinya bukan untuk masyarakat Kaltara, tetapi didistribusikan untuk IKN. Maka, baginya, akan banyak persoalan sosial, ekonomi dan lingkungan di wilayah lain bukan hanya lokasi di IKN saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
Terkini
-
Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Berkedok Saldo Gratis!
-
Segera Klaim! Saldo DANA Kaget hingga Rp 202 Ribu Sudah Dibagikan Senin Siang Ini
-
Kejutan Awal Pekan, Link DANA Kaget Hari Ini Siap Ditransfer ke Kamu!
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini, Ada 3 Amplop Kejutan Bernilai Rp335 Ribu
-
Transformasi Desa di Kaki Gunung Merapi: Pariwisata Alam dan Agrikultur Jadi Andalan