SuaraKaltim.id - Gugatan sengketa informasi yang dilayangkan JATAM Kaltim melawan Kementerian PUPR, Basuki Hadimuljono, berhasil dimenangkan. Gugatan yang diajukan ke Komisi Informasi Pusat RI dengan nomor 011/II/KIP-PSI/2023 itu sudah berlangsung setahun, tepatnya sejak 22 Februari 2023.
Gugatan tersebut terkait dengan tujuh dokumen informasi dan data yang berkaitan dengan pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), khususnya pembangunan Bendungan dan Prasarana Intake serta Jaringan Pipa Transmisi di Sungai Sepaku-Semoi Kabupaten Penajam Peser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Setelah proses sidang yang panjang, Majelis Hakim Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Senin, 4 Maret 2024, membacakan putusan. Dalam putusan tersebut, gugatan JATAM Kaltim diakui sebagian oleh Majelis Hakim Komisioner KIP. Amar putusan yang dibacakan menyatakan bahwa 5 dari 7 data dan informasi yang diminta oleh JATAM Kaltim dikabulkan.
Mareta Sari, Dinamisator JATAM Kaltim, dalam rilis resminya menyatakan, informasi yang diminta sangat penting bagi masyarakat Kaltim karena berkaitan dengan ruang hidup mereka. Dia menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi masyarakat setempat dalam mendapatkan air sehari-hari akibat pembangunan proyek bendungan.
“Ini belum termasuk daya rusak pembangunan bendungan Sepaku-Semoi di Sungai Tengin. Bahkan masyarakat terpaksa memindahkan sekitar 35 makam leluhur Suku Balik yang sudah ada disana sejak 200 tahun lamanya. Perusahaan memperlakukan makam-makam ini seperti barang yang bisa ditawar dan dibeli," tegas Mareta Sari, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (11/03/2024).
Konsep IKN yang mengusung konsep Sponge City dan komitmen untuk menggunakan energi bersih menjadi sorotan. Proyek ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk mempercepat investasi, namun juga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal.
Sementara itu, Ketua Tim kuasa hukum Jatam Kaltim Muh Jamil, menyambut baik putusan tersebut sebagai kemenangan rakyat dan penting untuk memperjuangkan transparansi dalam proyek-proyek pembangunan.
"Putusan ini diharapkan dapat mengubah watak badan publik yang masih tertutup, menjadi badan publik yang terbuka sesuai dengan kaidah dan ketentuan UU KIP 14 2008 dan peraturan terkait lainnya," tutur dia.
Alfarhat Kasman, Divisi Kampanye JATAM, menegaskan bahwa penyembunyian informasi terkait proyek Bendungan Sepaku-Semoi dan Intake Sepaku merupakan pelanggaran terhadap konstitusi dan skandal terhadap transparansi global.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Ekonomi, Kutai Timur Fokus pada Sektor Penunjang IKN
Dengan putusan ini, JATAM Kaltim berharap tercipta perubahan dalam keterbukaan informasi publik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Proses ini menjadi contoh penting dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas dalam proyek-proyek pembangunan yang melibatkan kepentingan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
3 Sedan Toyota Bekas untuk Anak Muda, Hadirkan Kenyamanan Berkelas
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Fitur Canggih dan Efisien
-
5 Sepatu Lari Wanita Terbaik, Stylish dan Nyaman dengan Bobot Ringan
-
Cara Cek BLT Kesra Rp900 Ribu di Situs Cekbansos Kemensos
-
4 Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang, Makeup Flawless dan Cerah Natural