SuaraKaltim.id - Masyarakat adat Dayak penuh dengan banyak tradisi perayaan di setiap momen penting dalam hidupnya.
Salah satu momen penting tersebut adalah perayaan syukuran atas panen padi yang melimpah ruah. Dalam adat Dayak, ada berbagai macam sub suku Dayak yang memiliki nama berbeda-beda untuk perayaan adatnya.
Di Kalimantan Timur (Kaltim), upacara adat tersebut bernama Bob Jengau, yaitu upacara adat panen padi ala suku Dayak Wehea.
Bob Jengea merupakan tradisi adat rutin yang digelar oleh masyarakat suku Dayak Wehea setelah panen padi.
Biasanya, tradisi Bob Jengea digelar setiap tahunnya untuk memaknai dan menghormati rasa syukur masyarakat Dayak Wehea kepada dewi padi karena telah menghasilkan padi atau panen padi.
Selain itu, Bob Jengea juga digelar sebagai bentuk solidaritas kebersamaan masyarakat suku Wehea untuk rasa terima kasih serta bentuk penghargaan mereka kepada para leluhur dan pencipta mereka.
Biasanya, tradisi Bob Jengea dilakukan secara besar-besaran di malam hari. Bahkan menjelang malam saat acara berlangsung, masyarakat Dayak Wehea dari desa lain akan datang.
Mereka akan ramai-ramai mengunjungi desa yang akan melaksanakan tradisi Bob Jengea untuk menari bersama di lapangan desa.
Uniknya, perayaan tradisi masyarakat suku Dayak Wehea ini dilaksanakan secara bergiliran dari berbagai desa.
Baca Juga: Beredar Video Masyarakat Adat Dayak Protes Dipaksa Bongkar Rumah untuk IKN: Ini Tanah Saya!
Warga desa yang melaksanakan tradisi ini biasanya menyiapkan rumah serta sajian makanan untuk menyambut kedatangan para tamu suku Dayak Wehea dari desa lain.
Kemudian saat acara puncak Bob Jengea dilaksanakan, masyarakat suku Dayak Wehea akan menggunakan pernak-pernik tarian.
Pernak-pernik tersebut biasanya seperti baju dan topi adat yang dipakai kemudian mereka bersama-sama menari mengelilingi lapangan hingga beberapa putaran.
Dalam melakukan prosesi adat tarian ini, seluruh masyarakat adat diperbolehkan untuk ikut menarik, baik anak-anak, pria atau wanita, dari yang muda hingga tua juga bisa ikut menari di lapangan tersebut.
Tarian tersebut dibawakan dengan unik, dengan beberapa penari berteriak mengikuti alunan musik yang membuat para penonton ramai mengunjungi lapangan untuk menonton tarian tersebut.
Bob Jengea sendiri merupakan puncak acara dari serangkaian Upacara Adat Lom Plai yang menjadi bentuk penghormatan kepada Dewi Padi Long Diang Yung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Mitigasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
-
CPO Melemah, Harga Sawit di Kaltim Anjlok
-
Pemprov Kaltim Janji Perjuangkan Tenaga Honorer Lama Menjadi PPPK
-
Sikap Berseberangan: DPRD vs PUPR Soal Sengketa Tanah Jalan di Bontang Lestari