Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 02 April 2024 | 02:00 WIB
Ilustrasi gotong royong ala Suku Paser. [Ist]

SuaraKaltim.id - Suku Paser yang bermukim di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan wilayahnya yang sebagian besar dataran rendah dan dataran tinggi ini memiliki beragam tradisi yang unik.

Salah satu tradisi di suku Paser adalah tradisi gotong royong atau saling tolong-menolong.

Biasanya, gotong royong itu dapat berupa tenaga atau bantuan dana saat ada perayaan acara seperti kematian, perkawinan, atau lainnya.

Lantas apa saja ragam istilah gotong royong yang ada dalam suku Paser? Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Sistem Gotong Royong Dalam Masyarakat Desa Kaltim:

Baca Juga: Menelisik Kehidupan Suku Paser, Dari Wilayah Hingga Sebaran Penduduknya

1. Mpawat

Mpawat berasal dari kata Awat yang artinya memberi pertolongan. Jadi, dalam bahasa Suku Paser, mpawat adalah saling memberikan pertolongan atau tolong-menolong, baik menyangkut tenaga kerja maupun bukan tenaga kerja yaitu berupa benda.

Tolong-menolong ini didasarkan atas sukarela dan tidak mengharapkan balasan. Biasanya ada beberapa kategori saat masyarakat melakukan mpawat. Di antaranya saat kematian, perkawinan, melahirkan dan kegiatan sosial lainnya.

Selain itu, mpawat juga bisa dinilai sebagai bentuk kerjasama yang dilakukan sejumlah warga desa untuk kepentingan umum, misalnya seperti kerja bakti.

2. Mpolo

Baca Juga: Kesultanan Paser Dukung Penuh Pembangunan IKN dan Bandara VVIP di PPU

Mpolo adalah istilah gotong-royong atau tolong-menolong yang sebenarnya disebut juga sebagai salah satu bentuk dari mpawat. Perbedaannya, mpolo ini berkaitan dengan bidang pertanian.

Load More