Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 02 April 2024 | 04:00 WIB
Ilustrasi pelestarian adat seni budaya dan kearifan lokal Paser. [Ist]

Sebelum pengaruh Islam masuk ke Kerajaan Paser dan menjadi Kesultanan Paser, awalnya masyarakat memiliki kepercayaan kepada roh-roh atau animisme.

Selain itu, masyarakat juga percaya kepada kekuatan gaib yang ada pada pohon-pohon, batu-batu, dan di gunung-gunung atau dinamisme.

Kemudian setelah pengaruh Islam masuk di daerah ini mereka memeluk agama Islam dan agama Islam makin berkembang terus hingga sekarang.

Namun meski mereka telah beragama Islam, untuk hal-hal tertentu mereka masih menjalankan atau melaksanakan upacara adat seperti Belian yang ada kaitannya dengan roh-roh atau kekuatan-kekuatan gaib di sekelilingnya.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 1 April 2024

Upacara belian ini dikerjakan bila mengobati orang sakit, mengusir roh-roh jahat, mengusir wabah penyakit dan lain sebagainya. Hal semacam ini masih banyak ditemui di daerah Kalimantan Timur, terutama di daerah pedalaman.

Kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan keagamaan ini biasanya mereka lakukan secara gotong-rotong tanpa pamrih, karena kegiatan ini adalah untuk kepentingan bersama atau bermasyarakat.

Tolong-menolong dalam hal ini disebut "mpawat" dan kegiatannya antara lain mengumpulkan dana untuk membangun rumah-rumah ibadah, memperbaiki dan membersihkan rumah-rumah ibadah, mengadakan upacara belian dan lain sebagainya.

Kontributor : Maliana

Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 1 April 2024

Load More