SuaraKaltim.id - Seorang pria asal Samarinda pada Kamis (11/04/2024) lalu meninggal dunia lantaran berusaha menyelamatkan anaknya yang jatuh dari kapal saat hendak menuju Pulau Beras Basah, Bontang.
Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, kejadian terjadi sekitar pukul 12.50 Wita. Kala itu, korban RF (43) berusaha menyelamatkan anaknya yang terjatuh ke laut saat kapal berlayar ke Pulau Beras Basah.
Kapal tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Tanjung Laut Indah pukul 11.30 Wita. Sekitar pukul 11.50 Wita anak korban usia 3 tahun, terjatuh dari dari kapal. Kala itu sang anak terjatuh di sekitar perairan Pantai Marina.
"Lihat anaknya jatuh, bapaknya segera menyelamatkan anaknya. Anak bisa selamat tapi sayangnya bapaknya tidak selamat [meninggal dunia]," kata Kepala BPBD Bontang, Usman, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (14/04/2024).
Baca Juga: Seorang Anak Tewas Tenggelam di Pantai Ujung Pandaran saat Berlibur Bersama Keluarga
Korban meninggal diduga karena mengalami kelelahan dan memiliki riwayat penyakit asma. Sebelum meninggal dunia,korban sempat dievakuasi kapal lain, dan dilarikam ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans PSC.
"Dalam perjalanan keadaan korban tidak sadarkan diri. Korban sempat mendapat penanganan pihak rumah sakit. Namun korban dinyatakan meninggal dunia," beber Usman.
Buntut musibah ini, BPBD kembali menegaskan bahwa seluruh pegusaha kapal pariwisata, baik itu kelompok, pribadi ataupun nelayan wajib melengkapi kapal mereka demgan jaket pelampung (life jacket). Ini penting demi keselamatan penumpang.
“Jika benar penumpang tidak di pakaikan pelampung, tentu nahkodanya harus bertanggungjawab karena sudah melanggar standar keselamatan di perairan,” tandasnya.
Baca Juga: Gerindra Incar Koalisi Demi Usung Agus Haris di Pilkada Bontang
Berita Terkait
-
Turis Malaysia Selamatkan Pria Tenggelam di Air Terjun Sri Lanka, Videonya Viral!
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
-
IVE Kirim Karangan Bunga kepada Anak SD Korban Tewas Ditikam Guru di Korea
-
Jerman Dalam Bayang-bayang Teror Jelang Konferensi Keamanan Dunia
-
Bakamla Disebut Banci Soal Pidana Laut, Pengamat ISESS: Regulasi Tak Tegas Ciptakan Kebingungan
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?