SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase meminta Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk tidak sembarangan mengeluarkan izin reklame rokok di wilayahnya.
Pasalnya, Bontang saat ini berstatus Kota Ramah Anak. Ia mengartikan, masa depan anak-anak di Kota Taman juga harus diperhatikan. Termasuk tidak mempertontonkan reklame rokok yang bahaya untuk anak-anak.
Hal itu disampaikannya beberapa waktu lalu saat mengumpulkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di hari pertama masuk. Ia menuturkan, jangan sampai jalan di Bontang justru dipenuhi reklame rokok yang bisa berpengaruh terhadap kenakalan anak.
Untuk diketahui pada 2023 lalu Bontang masih mempertahankan predikat Kota Ramah Anak predikat Nindya. Rencananya predikat Utama menjadi target selanjutnya.
"Ini saya perhatikan mulai marak lagi iklan reklame rokok. Dinas terkait saya minta untuk dievaluasi. Jangan sampai ditaruh di sembarangan tempat," ucap Basri Rase, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (22/04/2024).
Dikonfirmasi terpisah Kepala DPM-PTSP Aspianur mengaku untuk iklan yang terpasang saat ini sesuai dengan regulasi Perda.
Di dalam perda itu tertuang soal tempat-tempat khusus pemasangan reklame rokok. Itu tertuang dalam Perda Nomor 7 Tahun 2017 terkait Pengendalian Penyelengara Reklame Rokok.
"Ada 14 titik yang diperbolehkan. Itu pun maksimal ukurannya ada," ucap Aspianur.
Sebelumnya, beberapa titik pemasangan reklame rokok terpantau terjadi di Bontang. Seperti di Jalan Pattimura, dan Jalan Imam Bonjol.
Baca Juga: Petugas Kebersihan Bontang Ditabrak Motor di Jalan MT Haryono, Patah Kaki
Meski dirinya belum memperbaharui data. Namun untuk memastikan iklan tidak dipasang sembarangan DPM-PTSP akan berkoordinasi dengan Bapenda dan Satpol-PP.
"Kalau yang sudah terpasang ini kemarin ada izinya. Saya belum liat data terbaru lagi," sambungnya.
Titik Pemasangan Iklan Rokok
Berikut 14 titik lokasi yang boleh memasang reklame rokok. Diantaranya, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah Mada, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Imam Bonjol, Jalan KS Tubun, Jalan Pattimura, Jalan Awang Long, dan Jalan Pangeran Suryanata.
Selanjutnya Jalan MH Thamrin, Jalan Parikesit, Jalan RE Martadinata, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Slamet Riyadi, dan Jalan Cipto Mangunkusumo.
"Ukurannya mulai minimal dari 6 meter persegi sampai 24 meter persegi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat