SuaraKaltim.id - Ritual Tiwah adalah ritual adat kematian yang paling sakral dan paling besar yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah (Kalteng)
Biasanya, ritual ini diadakan oleh mereka yang memeluk kepecayaan lokal yakni agama Kaharingan.
Lantas apa yang membuat upacara ini sakral dan terbesar? Rupanya hal itu karena Ritual Tiwah ini melibatkan sumber daya yang besar dan waktu penyelenggaraan yang lama.
Adapun pelaksanaan Tiwah ini bisa berlangsung selama 2-3 bulan, meskipun terkadang disingkat menjadi 3-9 hari. Berikut tahapan dari pelaksanaan Tiwah:
Baca Juga: Sistem Religi Masyarakat Dayak Bahau, Miliki Kepercayaan Manusia Dikuasai Roh
1. Persiapan rencana Tiwah
Di tahap awal ini pihak keluarga penyelenggara Tiwah menyusun panitia yang segera mengadakan pertemuan untuk menentukan tempat, waktu, dan jumlah biaya pelaksanaan upacara setelah selesai maka akan diberikan kepada pisor (pelaksana teknis).
2. Baramu
Tahap ini mencari bahan-bahan untuk kelengkapan upacara yang dilakukan secara gotong royong. Sebelum aktivitas dilakukan, Pisor akan memohon keselamatan kepada roh halus agar mendapat perlindungan.
3. Mauluh Gandang (Upacara Tiwah Hari ke-1)
Baca Juga: Kondisi Geografis Suku Dayak Bahau, Dari Penyebaran Suku Hingga Mata Pencahariannya
Mengingat tahap ini adalah hari pertama dimulainya Tiwah, maka dibunyikan gendang dan gong sebagai tanda dimulainya upacara, yang dilanjutkan dengan kegiatan memberikan persembahan kepada roh berupa darah babi dan ayam yang dicampur dengan beras.
4. Pembuatan sangkaraya (Upacara Tiwah Hari ke-2)
Tahap ini melanjutkan pembuatan peralatan upacara, khususnya sangkaraya, sapundu, pasah sababulu dan sandung kayu. Pembuatan sangkaraya didahului dengan batatawur yang dilaksanakan oleh Pisor dengan maksud untuk memperoleh kelancaran, suasana damai dan tenang saar upacara.
5. Penggalian Tulang (Upacara Tiwah Hari ke-3)
Tahap ini dimulai pagi hari dengan mengikat sapi atau kerbau di sapundu, yang dilanjutkan berangkat ke kuburan untuk menggali tulang anggota keluarga yang akan ditiwahkan.
6. Tabuh atau ngecen tulang (Upacara Tiwah Hari ke-4)
Tahap ini ditandai dengan pembacaan doa oleh Pisor untuk membangunkan roh orang mati di dalam raung atau mampisik liau.
7. Napesan (Upacara Tiwah Hari ke-5)
Napesan dilaksanakan pada hari kelima dan merupakan puncak pelaksanaan upacara Tiwah dimana raung akan ditempatkan ke dalam sandung berurutan menurut usianya, tulang belulang yang paling tua dimasukkan terlebih dahulu.
8. Menggantung pali
Tahap menggantung pali yaitu masa tenang, rehat, dan mengheningkan cipta yang berlangsung selama 3 hari. Berbagai pantangan dilakukan seperti menghindari pertengkaran dan hal-hal buruk lainnya.
9. Manipas pali
Tahap ini yaitu melepaskan pantangan yang ditandai dengan pembongkaran dan pembuangan seluruh peralatan upacara Tiwah. Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan doa, diikuti dengan pembuangan peratan upacara dan menghanyutkan sesajian ke sungai.
10. Mabuhui
Tahap ini adalah perjamuan besar yang ditandai dengan pemotongan babi atau ayam. Dalam kesempatan ini, Pisor mendoakan semua ahli waris atau keluarga penyelenggara Tiwah dan semua pihak yang terlibat supaya selalu diberi keselamatan dan rezeki yang berlimpah.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
Mengenal Apa Itu Ritual Dolop Dayak Agabag, 'Pengadilan Sungai' Mencari Pelaku Pembunuhan
-
Cara Cek Link Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK 2024, Begini Langkah Mudahnya
-
Laku Dayak Indramayu Menghargai Perasaan Orang Lain
-
Jatam Ungkap Cara KCP 'Usir' Warga Lokal dari Lokasi Tambang: Sungai Diracun, Sekolah Ditutup
-
20 Kandidat Capim dan Calon Dewas KPK Lolos Tahap Profile Assessment, Berikut Daftar Namanya!
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga