Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 02 Mei 2024 | 17:30 WIB
Ilustrasi desa rawan pangan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Sebanyak 19 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terbebas dari kategori rawan atau rentan pangan. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setempat, Arief Murdiyatno.

Tercatat sampai akhir 2022 di Penajam, sebanyak 20 desa dan kelurahan tersebar di empat kecamatan Kabupaten PPU masuk kategori rentan pangan.

"Kami perkuat sinergi dan kolaborasi lintas instansi untuk tangani desa dan kelurahan rawan pangan itu," tuturnya, disadur dari ANTARA, Kamis (02/05/2024).

Ia menjelaskan, sejumlah wilayah yang masuk kategori rawan atau rentan pangan. Antara lain, Desa Rawa Mulia, Labangka, Rintik, Sesulu, Bukit Subur, Wonosari, Sukomulyo, Binuang, Babulu Laut dan Desa Api-Api.

Baca Juga: Absensi Manual Dibikin Mati Suri, Pemkab PPU Beralih ke Sidik Jari untuk Disiplin Pegawai dan Keadilan TPP

Kemudian, untuk di Kelurahan Tanjung Tengah, Pejala, Buluminung, Pantai Lango, Pemaluan, Kampung Baru, Sepan, Riko, Mentawir serta Kelurahan Sepaku.

Indikator rawan dan agak rentan pangan, antara lain wilayah itu tidak memiliki lahan pertanian, tidak terdapat sumber air baku dan air bersih yang mencukupi, hingga akses jalan yang tidak memadai.

Hingga kini terjadi penurunan desa dan kelurahan rawan pangan, kata dia, tercatat tinggal satu desa rentan pangan dan terus dipantau enam indikator agar tidak ada lagi daerah rawan pangan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Evaluasi terus dilakukan agar ada perbaikan infrastruktur, sehingga memadai untuk tingkatkan kesejahteraan penduduk di kelurahan dan desa," tambahnya.

Sinergi dan kolaborasi lintas instansi juga dilakukan upaya penyediaan sumber air bersih dan sarana lainnya, agar desa dan kelurahan terbebas dari kategori rentan pangan.

Baca Juga: Prioritaskan Kebutuhan Pangan, Akmal Malik Tekankan Alokasi Dana APBD Tepat untuk Petani Terdampak Bencana di Kaltim

Masyarakat di wilayah rawan pangan dianjurkan dan diberi pendampingan untuk menanam tanaman tidak butuh banyak air, seperti umbi-umbian dan sayur-mayur.

"Pemerintah kabupaten melakukan pembinaan peningkatan produksi pangan melalui program pekarangan pangan lestari di setiap kelurahan dan desa," bebernya.

Load More