SuaraKaltim.id - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengimbau kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya jika berpergian keluar kota agar memesan tiket penerbangan Pulang Pergi (PP).
"Tidak ada izin dengan alasan karena tidak mendapatkan tiket pesawat," tegasnya, disadur dari ANTARA, Jumat (10/05/2024).
Hal itu disampaikan wali kota bukan tanpa alasan, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tiket pesawat tujuan Kaltim khususnya Balikpapan sebagai pintu gerbang sangat sulit didapatkan.
"Bila ada harganya juga tinggi, saya yakin yang pergi ke Balikpapan semua pasti mengalami," tuturnya.
Namun sebaliknya, bila dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menuju daerah lainnya justru mudah didapat dan harga terjangkau.
Ia juga sudah menjalin komunikasi dengan pihak terkait termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik.
"Tujuannya untuk memecahkan masalah penerbangan ke Balikpapan, seperti menambah penerbangan menuju Kota Balikpapan, semoga segera terealisisi," harapnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Kaltim pada awal Mei lalu, juga mengakui keresahannya terkait penerbangan ke Kaltim.
Bahkan, Menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno yang akrab disapa Sandi mengaku ada sejumlah timnya yang gagal berangkat ke Balikpapan akibat tidak kebagian kursi pesawat.
Baca Juga: ASN Pemkot Balikpapan Diusulkan Dapat Tunjangan Cicilan Mobil
Sandi juga berupaya turun tangan dengan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menuntaskan sulitnya mencari tiket penerbangan ke Balikpapan.
"Kolaborasi dengan sejumlah instansi akan menuntaskan (permintaan penerbangan), terutama dengan Kementerian Perhubungan," katanya.
Ia mengatakan, salah satu solusi persoalan harga tiket ke Kalimantan Timur yang sangat tinggi adalah penambahan jumlah penerbangan baik ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, ataupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda.
Menparekraf mengaku sering menerima keluhan tentang harga ataupun jumlah tiket pesawat terbang di tanah air yang lebih tinggi dibanding penerbangan ke mancanegara.
"Bukan tiket yang mahal, tapi memang nggak ada tiket-nya," tuturnya.
Sandi mengatakan kelangkaan tiket pesawat menuju Kalimantan Timur disebabkan keterbatasan penerbangan serta peningkatan aktivitas seiring pemindahan Ibu Kota Nusantara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
Terkini
-
Proyek Rp 200 Miliar Ditunda, Bontang Kuala Dapat Prioritas Polder
-
Hadapi IKN, Pemkab PPU Ajukan Pemekaran Dua Kecamatan
-
Digitalisasi Layanan Publik: Sakti Gemas Hadir di Kalimantan Timur
-
Pulau Miang Lirik Wisata Hiu Paus, Magnet Baru Bahari Kutim
-
Menjaga IKN, Pemkab PPU Tegas Tertibkan Tambang Galian C Ilegal