SuaraKaltim.id - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi salah satu kabupaten dengan sorotan khusus setelah wilayahnya terpilih menjadi tempat berdirinya ibu kota baru di Indonesia, yakni Nusantara.
Kabupaten ini merupakan kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur setelah resmi diakui oleh pemerintah dan DPR RI pada tahun 2002.
Setelah menjadi daerah dimana Ibu Kota baru akan berdiri, berbagai hal mengenai kabupaten ini sudah menjadi sorotan.
Seperti sorotan terhadap adat istiadatnya, kemudian sorotan terhadap budayanya, sorotan terhadap makanan tradisionalnya, hingga mengenai budaya yang masih dilestarikan.
Masyarakat dari kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari masyarakat Kabupaten Paser, sehingga masyarakat yang ada juga didominasi oleh warga suku Paser.
Ada beberapa tarian khas dari daerah ini, salah satunya adalah tarian Hantu Bambu yang dikenal dengan nama tarian Uok Botung.
Tarian Uok Botung merupakan tarian dari pedalaman suku Dayak Paser yang digarap oleh Sanggar Seni Entero Penajam Paser Utara.
Tari ini menceritakan tentang keberadaan Uok Botung yang sangat mengganggu ketenteraman masyarakat.
Bahkan, gangguan dari Uok Botung ini membuat prihatin 5 orang pemuda yang sampai tergerak semangatnya untuk membantu masyarakat mengusir Uok Botung tersebut.
Baca Juga: Bawaslu PPU Siap Kawal Pemilu Jujur, Adil dan Transparan di Benuo Taka
Sayangnya, Uok Botung memiliki kesaktian yang amat sangat luar biasa sehingga kelima pemuda tersebut tidak dapat mengalahkan Uok Botung.
Atas usaha keras dari lima pemuda tersebut, akhirnya iba Dewi Bumi merasa iba dan merasa harus turun tangan membantu lima orang pemuda tersebut dengan cara menurunkan kesaktiannya.
Akhirnya berkat bantuan Dewi Bumi, lima orang pemuda tersebut mampu mengalahkan Uok Botung dengan cara menerbangkan Mandau mereka.
Jadi, tarian Uok Bokung sendiri adalah perang tanding antara pangeran yang merupakan tunangan dari putri cantik dan bijaksana dengan pangeran lain yang ingin mendekati putri itu.
Sayangnya, salah satu dari pangeran kalah dan kembali ke asalnya, sementara sang putri akhirnya menerima pangeran gagah berani yang menang dalam perkelahian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Proyek Rp 200 Miliar Ditunda, Bontang Kuala Dapat Prioritas Polder
-
Hadapi IKN, Pemkab PPU Ajukan Pemekaran Dua Kecamatan
-
Digitalisasi Layanan Publik: Sakti Gemas Hadir di Kalimantan Timur
-
Pulau Miang Lirik Wisata Hiu Paus, Magnet Baru Bahari Kutim
-
Menjaga IKN, Pemkab PPU Tegas Tertibkan Tambang Galian C Ilegal