SuaraKaltim.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang menjelaskan alasan instansinya getol mengulik motif pemerintah mendepositokan dana Rp 600 miliar ke Bank Konvensional. Dewan bingung lantaran usulan yang pernah diajukan ke pemerintah sejak 2022 lalu ini pernah ditolak pemerintah.
Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam menjelaskan, usulan agar pemerintah mendeposito uang dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SilPA) kala itu diajukan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Insiatif ini bahkan telah diajukan berulang kali ke pemerintah bahkan di penghujung 2023 lalu.
Alih-alih disetujui, usulan dewan justru ditolak pemerintah. Namun, tiba-tiba tanpa sepengetahuan DPRD Bontang pemerintah diam-diam menarik dana dari rekening giro Bank BPD Kaltimtara untuk deposito ke 3 bank konvensional.
"Kita terakhir rapat di tahun lalu 2023. Tapi rencana waktu itu ditolak Wali Kota. Baru di 2024 ini ditunaikan. Tapi tidak berkoordinasi dengan kami yang juga sebagai pengusul saat itu," ucap Rustam, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (13/06/2024).
Menurut Rustam, pemerintah sudah seharusnya mengungkap alasan dan manfaat dari kebijakan itu lantaran dana milik publik.
"Ini yang perlu kami tahu, kenapa dulu diajukan tapi ditolak. Kok tiba-tiba langsung dieksekusi," ungkapnya.
Rustam merinci anggaran Rp 600 miliar yang sebelumnya di rekening giro BPD Kaltim-Kaltara itu ditarik pemerintah tanpa sepengetahuan DPRD Bontang.
Kemudian, dana ini dideposito ke 3 bank konvensional dengan rincian masing-masing Bank Tabungan Negara (BTN) Rp 250 miliar, Bank Syariat Indonesia (BSI) Rp200 miliar, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp150 miliar.
"Apasih susahnya koordinasi ke kami," sambungnya.
Baca Juga: Prioritaskan Penjahit Lokal, Pemkot Bontang Berdayakan 200 Penjahit Produksi Seragam Sekolah
Alasan Pemkot Bontang
Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang beranggapan memanfaatkan anggaran yang tidak terpakai dapat menguntungkan. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bontang Sony Suwito mengatakan, alasan pemerintah mendepositokan dana tersebut demi optimalisasi anggaran.
Dengan keputusan itu, pemerintah mendapat keuntungan berlipat ketimbang hanya bergantung rekening giro di bank.
"Bisa naik 2 kali lipat (untungnya) ketimbang dibiarkan di rekening giro (Bank BPD)," ungkap Sony.
Sementara Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan alasan pemerintah menarik kas daerah dari BPD Kaltimtara untuk deposito ke bank konvensional sudah sesuai usulan DPRD Bontang.
Rapat teknis pembahasan masalah ini pun telah dilakukan sejak 2023 lalu. Kala itu, dewan getol agar memanfaatkan dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SilPA) didepositokan supaya lebih produktif, ketimbang hanya diparkir di rekening.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio
-
Kepala Daerah Sangat Berperan di Program MBG, Nanik: Jadi Conductor dan Arranger