SuaraKaltim.id - Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus digenjot hingga sekarang terlebih menuju pelaksanaan upacara kemerdekaan memperingati HUT RI ke-79.
Namun, beberapa waktu lalu sejumlah pakar sempat menilai IKN bisa terancam menjadi kota mati.
Hal ini disampaikan oleh Pakar Sosiologi Perkotaan Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof Sulfikar Amir.
Menurut Prof Sulfikar, tujuan pemerintah membangun IKN untuk pemerataan pembangunan adalah kekeliruan cara berpikir.
Baca Juga: Fokus Sinergi dengan IKN, RPJPD 2025-2045 Banjarmasin Resmi Disahkan
"Pemerataan pertumbuhan sama sekali tidak ditentukan oleh lokasi ibukota. Anda lihat ibu kota Amerika Serikat di Washington DC yang ada di pantai timur, tetapi justru California yang berada jauh dari ibu kota adalah negara bagian yang paling kaya.
Sementara negara bagian yang paling miskin justru West Virginia yang dekat dengan ibu kota yaitu hanya 2 jam dari Washington DC," ujarnya yang dikutip Suara.com, Kamis (1/8/2024).
Sulfikar mengibaratkan kota seperti organisme yang tumbuh, menyerap sumber daya, melakukan proses produksi dan kemudian mati.
"Ada kota yang hidup dan mati, ada kota yang belum sempat hidup sudah mati," jelas dia.
Menuru Sulfikar, lebih baik memaksimalkan permasalahan Jakarta, ketimbang membuat kota baru yakni IKN.
Baca Juga: IKN Gunakan Jaringan Utilitas Bawah Tanah, Tak Ada Lagi Kabel Seliweran
"Jakarta mengalami perubahan signifikan 10-15 tahun terakhir, terutama di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Artinya masalah Jakarta bisa diselesaikan.
Jakarta adalah proses yang memberi kita optimisme bahwa kota-kota Indonesia bisa dibenahi. Maka pemerataan pembangunan mestinya yang dibangun bukan 1 kota tapi 18 kota besar di seluruh Indonesia," kata Sulfikar.
Meski sempat diramal kan menjadi kota mati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan cara menghidupkan IKN.
Menurut Basuki, upaya meramaikan Ibu Kota Nusantara (IKN) salah satunya yaitu dengan membentuk Badan Usaha Milik Otorita IKN (BUMO).
"Badan Usaha Milik Otorita itu kita fokuskan untuk melakukan kegiatan yang mendukung menciptakan keramaian kota ini. Nantinya, BUMO akan memanfaatkan lokasi-lokasi strategis untuk menjadikan tempat berusaha," kata Basuki saat konferensi pers di IKN, Juli lalu.
Lebih lanjut, Basuki menjelaskan BUMO akan mendapat kepercayaan untuk mengelola lini bisnis ritel tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
9 Desain Rumah 2 Lantai Mungil, Solusi Cerdas Hunian Modern di Lahan Terbatas!
-
5 Desain Kamar Mandi 1x1 Meter, Mungil dan Nyaman untuk Rumah Minimalis
-
3 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Saldo Gratis!
-
Cepat Klik! 9 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Bagi Saldo DANA Gratis, Cuan Tanpa Modal!
-
7 Syarat Debt Collector Pinjol Boleh Tagih Utang ke Kantor Konsumen, Melanggar Bisa Dipenjara!