Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 25 Agustus 2024 | 14:15 WIB
Istana Garuda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menarik perhatian publik hingga kini. Untuk diketahui, PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Persero Tbk menjadi BUMN yang ditunjuk dan bertanggungjawab dalam pembangunan Istana Garuda dan lapangan upacaranya.

Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo saat berada di Jakarta, Selasa (20/08/2024) lalu menjelaskan, Pembangunan Istana Garuda di IKN menjadi simbol strategis dalam rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan.

Proyek-proyek di IKN diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam pemindahan ibu kota negara baru ke Nusantara serta memperkuat kedaulatan negara. 

“Langkah ini juga diambil dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan, dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan,” jelas Joko, melansir dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Minggu (25/08/2024).

Baca Juga: Usia Hidup Bisa Bertambah 10 Tahun di IKN, Kata Basuki Hadimuljono

Terkait dengan sisi keberlanjutan lingkungan, Joko mengungkapkan, pembangunan Istana Garuda telah menerapkan sertifikasi untuk Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC). Di mana, hal itu dikelola oleh Kementerian PUPR.

BGH dan BGC merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional dalam bangunan.

“Konsep BGH menekankan penggunaan sumber daya yang efisien, manajemen limbah yang baik, serta kualitas lingkungan dalam ruangan yang optimal. Sementara itu, BGC mengintegrasikan teknologi canggih untuk mengoptimalkan penggunaan energi, air, dan infrastruktur bangunan secara keseluruhan,” ungkap Joko.

Penerapan sertifikasi BGH dan BGC dalam proyek Istana Garuda menunjukkan komitmen yang kuat terhadap praktik berkelanjutan dan keberlanjutan. Sertifikasi ini sebutnya, tidak hanya mengukur pencapaian dalam hal keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa bangunan tersebut memenuhi standar tertinggi dalam efisiensi dan manajemen sumber daya.

“Dengan mencapai poin tertinggi dalam sertifikasi, proyek ini tidak hanya menjadi teladan dalam pembangunan ramah lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya,” papar Joko.

Baca Juga: Ramai Antusiasme Warga Ikut Upacara di IKN, Netizen Auto Sindir: Mana yang Teriak Dilarang?

Menurutnya, pembangunan Istana Garuda dan Lapangan Upacara, di IKN adalah sebuah proyek penting bagi Indonesia. Baginya hal itu menggambarkan identitas baru negara dengan memperhatikan nilai-nilai budaya dan lingkungan.

"Selain itu, Dengan melibatkan tenaga kerja lokal, proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi daerah, mencerminkan kesatuan antara teknologi modern dan kerja keras manusia untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," terangnya.

Untuk diketahui, pada perayaan HUT RI ke-79 pada tahun 2024 Presiden Jokowi  untuk pertama kalinya melakukan upacara kenegaraan di Istana Garuda yang berlokasi di IKN, tepatnya di Lapangan Upacara.

Lapangan Upacara yang digunakan untuk upacara HUT RI sendiri memiliki luas 14.250 meter persegi dan mampu menampung 8.700 orang. Terdapat toilet seluas 660 meter persegi untuk mendukung kebutuhan fasilitas dasar pengunjung dan petugas.

Selain itu, lapangan upacara ini juga dilengkapi dengan utilitas jaringan listrik yang didukung penuh oleh PLN untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian upacara.

Sedangkan Istana Garuda atau kantor presiden yang memiliki bilah garuda yang megah mencakup luas lahan sebesar 33.207 meter persegi, luas tapak sebesar 3.397 meter persegi, dan luas bangunan sebesar 11.200 meter persegi.

Terdapat berbagai fasilitas penunjang kegiatan presiden di dalam Istana Garuda seperti ruang konferensi pers, ruang kerja, bahkan kamar tempat istirahat presiden.

Load More