Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 08 September 2024 | 18:00 WIB
Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Pintu Masuk Palaran. [Ist]

SuaraKaltim.id - Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menggenjot infrastruktur di Indonesia, termasuk pembangunan jalan tol.

Jika ditotal, maka terdapat 1.970 km tol yang sudah dibangun Presiden Jokowi sejak 2014 hingga sekarang dan masih terus bertambah.

Menurut data selama 8 tahun Jokowi memimpin Indonesia, sejak 2014-2022, dana senilai Rp 2.778 triliun sudah habis digunakan untuk membangun jalan tol dan bandara.

Pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu wilayah strategis yang masuk ke dalam wilayah prioritas pembangunan jalan tol.

Baca Juga: Lebaran Tak Dongkrak Penjualan, Citra Niaga Samarinda Masih Sepi Pengunjung

Di Kaltim, Jokowi membangun jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang memiliki panjang sekitar 99 kilometer dan menghubungkan antara Kota Balikpapan dan Samarinda.

Jalan tol yang mulai beroperasi sejak 2019 ini terhubung langsung dengan Jembatan Mahkota, Samarinda atau yang disebut juga sebagai Jembatan Achmad Amins di ujung utara tol.

Sementara, anggaran yang digelontorkan untuk membangun Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sejak 2016 hingga mulai beroperasi pada 2019 ini mencapai Rp 9,9 triliun.

Meski nilai anggaran untuk membangun tol ini cukup fantastis, nyatanya jalan tol ini tidak menarik warga untuk digunakan.

Mengutip laman bpjt.pu.go.id, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda atau Tol Balsam justru disebut sebagai jalan tol paling sepi di Indonesia. Padahal, jalan tol ini merupakan jalan tol pertama yang ada di Kalimantan.

Baca Juga: Tol IKN Dikebut, 3 Ruas Siap Dilintasi Satu Arah Juli, Dua Arah Desember 2024

Rupanya, alasan jalan tol ini disebut sebagai jalan tol paling sepi di Indonesia adalah kendaraan yang melewati tol ini tidak banyak seperti pada umumnya.

Hal itu diduga karena jumlah kendaraan yang melewati Jalan Tol Balikpapan-Samarinda tidak sebanyak kendaraan yang ada pada jalan tol lainnya.

Selain itu, adanya faktor ekonomi dan keberadaan rute alternatif yang masih digunakan oleh masyarakat setempat menjadi alasan lain yang membuat jalan tol pertama di Kalimantan ini tetap sepi.

Kontributor : Maliana

Load More