Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 25 September 2024 | 13:00 WIB
Kadiskominfo Kaltim, Muhammad Faisal. [Dok. Diskominfo Kaltim]

SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Faisal menekankan, pentingnya peningkatan ilmu pembelajaran bagi praktisi kehumasan. Hal itu ia sampaikan di hadapan Pranata Humas (Prahum) se-Bumi Mulawarman.

Baginya yang terpenting ialah ilmu komunikasi sebagai pengetahuan dasar bagi pranata humas pemerintah. Hal itu ia sampaikan saat membuka agenda Rapat Kerja (Raker) Pranata Hubungan Masyarakat se-Kaltim di 2024 ini.

Faisal menilai, banyak pranata humas pemerintah yang tidak berasal dari disiplin ilmu komunikasi. Sehingga, diperlukan penyesuaian dan adaptasi dalam menjalankan tugas-tugas kehumasan.

"Sebagai praktisi humas, kita harus terus belajar teori-teori kehumasan. Terutama ilmu komunikasi yang saat ini terus berkembang pesat. Mari belajar dan jangan terpaku dengan pekerjaan rutin saja," kata Faisal saat memberikan arahan dalam Raker Pranata Humas se-Kaltim di Hotel Aston Samarinda, Selasa (24/09/2024), dikutip dari website resmi Diskominfo Kaltim, Rabu (25/09/2024).

Baca Juga: Penggeledahan Masih Berlanjut, KPK Tetapkan Tersangka Termasuk Awang Faroek?

Pria yang mengawali karir kehumasan sejak 2000 ini mengaku, dunia kerja humas selalu bergerak dinamis. Praktisi humas harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Ia mengambil contoh konkret, era transformasi digital telah mengubah arus sumber informasi dari media kepada publik kini justru sebaliknya. Dari publik kepada media.

"Jadi kalau dulu isu itu berangkat dari media konvensional, diolah dari meja redaksi menjadi sebuah berita yang dibaca masyarakat. Setelah perkembangan internet dan medsos semakin luas, citizen journalism makin kuat. Isu diciptakan oleh masyarakat dari bawah, lalu ditangkap media dan jadilah berita," terang Faisal.

Eks Kabag Humas dan Protokol Pemkot Samarinda ini juga berpesan, seorang pranata humas harus mampu menguasai ilmu jurnalistik. Terutama dalam skill menulis.

"Kalau tidak bisa menulis, belajar! Coba terus. Saya dulu belajar menulis dengan wartawan. Kuncinya, banyak bertanya dan gali ilmu lebih banyak," pesannya. (ADV/Diskominfo Kaltim).

Baca Juga: Investigasi KPK: Penggeledahan Rumah Awang Faroek Terkait Kasus Baru

Load More