SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) bersama dengan Bank Dunia mengadakan pertemuan membahas implementasi program pengurangan emisi berbayar atau Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang sudah terlaksana di Kaltim.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, Benua Etam sudah menjadi rujukan bagi daerah lain untuk hal tersebut. Maka, sudah menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltim dalam penyelenggaraan implementasi kerja sama FCPF dengan Bank Dunia.
"Ini bisa terpenuhi seluruhnya. Adanya pertemuan ini akan membahas hal-hal terkait implementasi FCPF di Kalimantan Timur," katanya, disadur dari ANTARA, Sabtu (05/10/2024).
Pertemuan Pemprov Kaltim dengan Bank Dunia bertajuk Meeting on East Kalimantan Emmision Reduction Program WB. Dalam meeting Sri Wahyuni didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala Biro Perekonomian Iwan Darmawan serta tim teknis program FCPF-CF Kaltim.
Sedangkan pihak Bank Dunia dihadiri East Asia Regional Director for Planet Vertical Anna Wellenstein, Manager of Environment Department Christophe Crepin, Manager of Social Department Janmejay Singh, Program Leader for Planet Vertical Vikas Choudhary, Lead Environmental Specialist Franka Braun, Senior Natural Resources Management Specialist Dayu Nirma Amurwanti, dan Environmental Specialist Efrian Muharrom.
Sri Wahyuni sendiri langsung menyampaikan rasa terima kasihnya serta ucapan selamat datang untuk perwakilan Bank Dunia yang telah hadir di Kaltim.
Menurutnya, sebuah kehormatan bagi Pemprov Kaltim bisa bertemu dan berdiskusi dengan Anna Wellenstein beserta rombongan Bank Dunia lainnya di Benua Etam.
"Pertemuan ini tentu sangat berarti, terlebih kami juga membutuhkan koordinasi yang sangat intensif dengan Bank Dunia terkait implementasi FCPF di Kalimantan Timur," sebutnya.
Sebagai informasi, Kaltim secara regional maupun nasional sudah menjadi rujukan sebagai daerah yang berhasil melaksanakan program pendanaan karbon lewat tutupan lahan kerja sama dengan Bank Dunia.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Tingkatkan Kapasitas 150 Kader di Kutim untuk Percepat Penurunan Stunting
Anna Wellenstein mengatakan Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia memiliki tujuan yang sama, yaitu melestarikan hutan dan memperoleh manfaat bagi masyarakat dengan mengakses sumber daya karbon.
"Tujuan pertemuan ini untuk memaksimalkan program FCPF bisa dilaksanakan dengan lancar di Kalimantan Timur," lanjutnya.
Dalam Meeting on East Kalimantan Emmision Reduction Program World Bank, juga dilakukan diskusi dan dialog terkait implementasi Program FCPF-CF Kaltim, maupun pelaksanaan Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Pandiatapa) di daerah. (Nad/ADV/Diskominfo Kaltim).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Tambang Ilegal di Kilometer 25 Marangkayu Gunakan Jalan Umum untuk Hauling
-
Sekolah Rakyat Samarinda Hadir dengan Fasilitas Kelas Dunia, Kata Andi Harun
-
IKN Perkuat Kemitraan, 109 Rumah Tapak Dibangun Lewat Skema KPBU
-
Ribuan Paket Pangan Dibagikan, PAN Kaltim Rayakan HUT ke-27 dengan Aksi Nyata
-
Dari Tragedi 1965 hingga Lubang Tambang, Aksi Kamisan Kaltim Terus Menolak Lupa