SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dengan melakukan studi tiru ke kawasan program kesehatan jiwa di Jawa Timur (Jatim).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang P2P Diskes Kaltim, Setyo Budi Basuki saat dihubungi, Selasa (02/10/2024) kemarin.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan program kesehatan jiwa di wilayah Kalimantan Timur," katanya, dikutip dari ANTARA, Rabu (02/10/2024).
Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam pelayanan kesehatan jiwa serta meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat.
"Studi tiru kawasan program kesehatan jiwa berlangsung selama empat hari, pada 25-28 September 2024, di Surabaya," ujar Basuki.
Salah satu lokasi kunjungan yang menjadi fokus utama adalah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.
Kepala Seksi P2PTM Diskes Kaltim Ika Gladies mengatakan bahwa Jatim dipilih sebagai lokasi studi tiru karena memiliki dua rumah sakit jiwa terkemuka, yaitu RSJ Menur dan RSJ Lawang. RSJ Menur menyediakan layanan komprehensif, termasuk rawat inap, rawat jalan, dan rehabilitasi.
Selain RSJ Menur, RSUD dr Sutomo Surabaya juga turut menjadi bagian dari kunjungan ini. RSUD dr Sutomo, sebagai rumah sakit umum daerah, juga memberikan layanan kesehatan jiwa yang mencakup rawat jalan, rawat inap, dan rehabilitasi.
"Bahkan, RSUD dr Sutomo memiliki program Back to Our Home yang berfungsi sebagai rumah sakit rujukan tersier dan menyangga pelayanan rujukan, termasuk kesehatan jiwa. Program ini memungkinkan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), termasuk rawat inap, sebelum mereka dirujuk ke RSJ Menur," terangnya.
Baca Juga: Pasang Laut 2,7-2,8 Meter Ancam Kaltim, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Menurutnya, masalah kesehatan jiwa yang kompleks di Kaltim menjadi alasan utama mengapa program ini menjadi fokus perhatian. Stigma, labelisasi, dan penolakan terhadap ODGJ masih tinggi.
Selain itu, kasus gangguan mental emosional, depresi, dan bunuh diri juga terus meningkat, terutama sejak pandemi COVID-19.
"Kondisi ini menuntut langkah nyata dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar masalah kesehatan jiwa tidak menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak," ujar Ika Gladies.
Selama kunjungan ke RSJ Menur, Rika Sovia, salah satu dokter subkoordinator rawat inap dan insentif, mengatakan bahwa rata-rata pasien rawat jalan di RSJ Menur mencapai 50-200 orang per hari.
"Sedangkan pasien rawat inap anak-anak sebanyak 12 orang dan dewasa putri sebanyak 52 orang. Kapasitas rumah sakit mencapai 60 tempat tidur, dengan 44 tempat tidur khusus untuk pasien rehabilitasi napza," sebutnya. (Nad/ADV/Diskominfo Kaltim).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi