Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:40 WIB
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, akan menggenjot regulasi yang mewajibkan pelajar jenjang SMA/SMK untuk berkunjung ke perpustakaan minimal sekali sebulan dan menulis artikel singkat terkait kunjungan tersebut.

Hal itu disampaikan Akmal Malik saat dirinya hadir di acara Gebyar Anugerah Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim di Samarinda, Senin (14/10/2024) kemarin.

"Ini mau kami review kembali regulasi daerah mengenai kewajiban untuk berkunjung ke perpustakaan. Itu karena salah satu yang menjadi parameter untuk mengukur indeks literasi adalah kunjungan perpustakaan," ujar Akmal, disadur dari ANTARA, Selasa (15/10/2024).

Ia menyatakan, Kaltim memang memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan. Namun perlu adanya penajaman tentang implementasi hak dan sanksi terkait kunjungan perpustakaan tersebut.

Baca Juga: Gebyar Anugerah Literasi Kaltim: 32 Penghargaan untuk Para Pegiat yang Menginspirasi

Akmal Malik menekankan, pentingnya pembelajaran yang terstruktur dan diarahkan untuk mengubah kebiasaan, terutama dalam hal budaya membaca. Ia mencontohkan pengalaman pribadinya dimana budaya membaca ditanamkan sejak dini oleh orang tuanya dengan disiplin yang cukup keras.

Lebih lanjut Akmal Malik mendorong siswa untuk menulis opini di media massa. Ia menyayangkan jarangnya opini yang ditulis oleh pelajar sekolah.

"Saya jarang melihat di media-media kita itu ada opini-opini yang ditulis oleh pelajar sekolah. Lantas saya kemudian bertanya-tanya, apa tidak bisa anak sekolah menulis opini?" kata Akmal Malik.

Ia juga menyoroti potensi Bumi Mulawarman yang dinilainya memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk maju.

"Sesungguhnya Kaltim itu tidak ada yang kurang. Sumber daya alam kita bagus, kemudian juga secara ekonomi kita bagus, enggak ada yang kurang. Lalu apa yang kurang dari Kaltim ini? Cuma usaha dan minatnya saja," tegas Akmal Malik.

Baca Juga: Isran-Hadi Unggul 65,1% di Survei GIA, Rudy-Seno Terpaut Jauh di Pilkada Kaltim

Untuk itu, dia meminta adanya kolaborasi antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim serta pihak-pihak terkait untuk meningkatkan literasi siswa, termasuk literasi tentang lingkungan.

"Apakah anak-anak kita masih punya enggak literasi tentang pohon-pohon endemik yang ada di Kalimantan Timur? Masih mengerti enggak ini pohonnya apa dan sebagainya. Menurut saya ini sangat penting dilakukan," jelas Akmal Malik.

Di samping itu, Akmal Malik mengungkapkan keinginannya untuk menggalakkan gerakan penanaman pohon yang melibatkan seluruh siswa SMA/SMK di Kaltim.

"Kaltim itu punya sekira 400 sekolah jenjang SMA/SMK. Jika masing-masing SMA/SMK punya 1.000 siswa, kita gerakkan bersama, maka sekitar 400.000 pohon bisa ditanam," ucap Akmal Malik.

Ia juga meminta agar penanaman pohon dijadikan sebagai salah satu kriteria penilaian dan persyaratan bantuan kepada sekolah.

"Saya minta ini menjadi kewajiban. Mengajarkan anak siswa menanam pohon dan bertanggung jawab atas tanaman itu sudah ada dicontohkan oleh salah satu sekolah yang saya kunjungi. Lepas dari itu, mari kita membangun rasa memilikinya, membangun literasi mereka tentang lingkungan," tutur Akmal Malik. (ADV/Diskominfo Kaltim).

Load More