Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 04 Desember 2024 | 16:30 WIB
Tangkap Layar [Instagram @ikn_id]

SuaraKaltim.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan, lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki nilai strategis tinggi, tetapi juga menghadapi berbagai potensi ancaman yang perlu diantisipasi.

Ia menyatakan, tantangan masa depan membutuhkan kebijakan dan strategi pertahanan laut yang terencana dan terintegrasi. Sebagai wilayah yang terletak di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II, posisi IKN dianggap strategis namun rentan terhadap ancaman militer, non-militer, hingga hibrida.

"Pertahanan laut di IKN harus dirancang dengan tepat," ujar Laksamana Ali dalam kuliah umum bagi Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Bandung, Senin (18/11/2024). Kuliah tersebut bertajuk “Peran Strategis TNI Angkatan Laut dalam Menjaga Keamanan Maritim di Wilayah IKN: Kontribusi dan Sinergi.”

Perkembangan Ancaman dan Evolusi Perang

Baca Juga: IKN Banjir Pengunjung: 5.000 Orang Kunjungi Setiap Hari!

Laksamana Ali menjelaskan bahwa evolusi perang terus berkembang, kini memasuki generasi keenam yang ditandai oleh:

  1. Pemanfaatan teknologi jaringan informasi,
  2. Kecerdasan buatan (AI),
  3. Serangan siber,
  4. Perang hibrida,

Batas kabur antara operasi militer dan sipil, termasuk perang psikologis.

Sebagai negara kepulauan, ancaman maritim yang dihadapi Indonesia sangat kompleks. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan yang fleksibel, modern, dan relevan dengan dinamika zaman.

Smart Defense: Pendekatan Terintegrasi untuk Keamanan Laut

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Laksamana Ali menggarisbawahi pentingnya konsep Smart Defense. Pendekatan ini mengintegrasikan teknologi canggih, diplomasi, dan kearifan lokal untuk menciptakan sistem pertahanan nasional yang kuat.

Baca Juga: Industri Pengolahan dan IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kaltim 2024

"Konsep ini mengandalkan kolaborasi seluruh elemen bangsa, baik di darat, laut, maupun udara, untuk mencapai sinergi yang optimal," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pertahanan negara harus melibatkan teknologi modern sekaligus memberdayakan masyarakat dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.

Kolaborasi untuk Ketahanan IKN

Sebagai pusat pemerintahan baru, IKN memiliki peran kunci dalam memastikan keamanan maritim nasional. Namun, potensi ancaman yang kompleks hanya dapat diatasi melalui kerja sama erat antara militer, pemerintah, dan masyarakat sipil.

"IKN tidak hanya menjadi simbol strategis, tetapi juga pusat pertahanan maritim yang membutuhkan kolaborasi menyeluruh untuk menghadapi berbagai ancaman di masa depan," tutupnya.

Load More