SuaraKaltim.id - Kehadiran Tugu Pesut di Samarinda sebagai salah satu ikon baru di Kota Tepian menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Pasalnya, arsitektur tersebut tidak merepresentasikan wujud Ikan Pesut, hewan khas yang menjadi simbol Samarinda.
Arsitektur ini, dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dengan berbahan baja setinggi 8 meter dan dilapisi kabel plastik daur ulang, desain tugu ini menggambarkan siluet Pesut Mahakam, mamalia air tawar khas Sungai Mahakam yang hampir punah. Namun, karena bentuknya yang dinilai tidak menyerupai Pesut Mahakam menimbulkan kekecewaan di kalangan warga.
Eka Yusriansyah, Dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman mengatakan, desain yang kurang representatif justru mengaburkan ingatan kolektif masyarakat terhadap fauna khas Kalimantan Timur (Kaltim) ini. Ia menilai, Tugu Pesut gagal dari sudut pandang estetika masyarakat.
Baca Juga: Suara dari X, Kematian Pesut Mahakam dan Dampak Pembangunan IKN
“Dari perspektif unity, tugu ini tidak tampak seperti pesut. Sementara dari complexity dan intensity, hanya sedikit orang yang mampu memahami pesan yang disampaikan,” kata Eka, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (05/01/2025).
Menurut Eka, seni yang baik adalah seni yang dekat dengan masyarakat. Sayangnya, tugu ini gagal memenuhi fungsi seni untuk masyarakat, yaitu sebagai media hiburan dan edukasi.
“Alih-alih menjadi simbol pelestarian pesut, tugu ini malah bisa melenyapkan keberadaan pesut dari ingatan masyarakat," ucapnya.
Dengan anggaran sebesar Rp1,1 miliar, lanjut Eka, seharusnya pemerintah Kota Samarinda melibatkan seniman lokal berbakat untuk menghasilkan desain yang lebih estetis, edukatif, dan relevan.
Senada dengan Eka, tak sedikit juga netizen yang mengomentari bentuk dari tugu tersebut melalui akun Instagram dari info_samarinda_.
Baca Juga: Misterius, Pesut Mahakam Berusia 25 Tahun Ditemukan Mati
"Apa saja yg membuat menjadi mahal, apakah bahan bakunya, tenaga kerjanya atau potongan potongan utk menang tendernya," tulis akun bernama baituleightiez.
Tak hanya kritik, ada juga akun yang memuji bangunan buatan dari Dinas PUPR Kota Samarinda tersebut.
"Dalam bentuk seni filosofi, abstrak berupa patung pesut yang berenang melompat 7 terbang ke atas. Sekarang simpang lembus seperti shibuya, simpang bintang, makin keren simpang lembus," tulis akun bernama aswi.an7.
Hingga berita tayang, jaringan media ini mencoba mengkonfirmasi terkait desain dari Tugu Pesut Samarinda kepada pihak Dinas PUPR Kota Samarinda. Namun, sampai berita ini dinaikkan, pihak PUPR belum memberikan respons terkait hal ini.
Berita Terkait
-
Jadi Caleg Gagal, Dede Sunandar Nyaman Kerja di Kafe: Ya Mau Gak Mau
-
Berpotensi Gagal Bayar, Peringkat Utang WIKA Berstatus Negatif
-
Menikmati Sensasi Wisata Buah Segar di Long Kali, Pusat Pertanian Kaltim
-
Wisata Alam hingga Sejarah: Menyelami Keindahan Kabupaten Paser di Kaltim yang Berusia 65 Tahun
-
Badai di Bali! Pesawat Banyak yang Gagal Mendarat
Terpopuler
- Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
- Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
- End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
- Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...
- Coach Justin ke Elkan Baggott: Selesai Lu! Lu Siapa?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Merosot Jadi Rp1.535.000/Gram
-
PSSI Blunder Pilih Patrick Kluivert, CEO BPL: Indonesia Akan Gagal di Pildun
-
Jordi Amat: Yang Terbaik Untukmu!
-
Daftar Kode Kelulusan CPNS 2024 dan Artinya, Lulus atau Tidak?
-
PSSI Pecat STY, Pergantian Pelatih Timnas Indonesia ke Patrick Kluivert jadi Sorotan Dunia
Terkini
-
Program Makan Bergizi Gratis Tertunda, 1.247 Pelajar di Balikpapan Menunggu Kepastian
-
Februari 2025, Jadwal Pelaksanaan MBG di Bontang Jadi yang Paling Akhir?
-
Harga Porsi MBG di Kaltim Dipatok Rp 17 Ribu, Tunggu Arahan Pusat untuk Penyesuaian
-
Investor Malaysia Rencanakan Proyek Hunian Perdana di IKN pada 2025, Siapa?
-
Pandji Siap Sindir Politik Balikpapan, Warganet Ramai "Kasih Ide" soal Dinasti Mas'ud hingga Serangan Fajar Rp 200 Ribu