SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tengah mempersiapkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada Februari 2025 diduga jadwal tersebut molor dari provinsi lainnya, dengan fokus utama menyediakan makanan sehat gratis bagi para siswa di berbagai jenjang pendidikan. Namun, hingga kini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang masih menunggu petunjuk teknis (juknis) sebagai panduan resmi untuk menjalankan program unggulan tersebut.
Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono menjelaskan, juknis tersebut akan menjadi dasar bagi pihaknya untuk merancang skema pendistribusian makanan bergizi kepada para siswa.
Skema ini mencakup mekanisme pembagian makanan sehat di seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta. Menurut data, terdapat 33.370 siswa di Kota Bontang yang akan menjadi target dari program ini, mencakup jenjang pendidikan SD hingga SMA.
“Rencananya, program ini akan dimulai pada Februari 2025. Namun, kami masih menunggu juknis dari pemerintah pusat. Setelah itu, baru kami bisa memulai pembahasan lebih lanjut terkait implementasinya,” kata Bambang saat diwawancarai, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (06/01/2025).
Terkait pendanaan, Bambang menyebutkan bahwa alokasi anggaran untuk program MBG kemungkinan akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Meskipun demikian, ia mengaku bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam perencanaan anggaran.
“Untuk detail anggarannya, lebih baik ditanyakan langsung ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Kami di Disdikbud hanya menunggu arahan saja,” tambahnya.
Sementara itu, hingga kini Pemkot Bontang masih belum membuka rincian usulan anggaran yang telah diajukan dalam APBD Kota Bontang tahun 2025.
al ini menunjukkan bahwa program MBG masih berada dalam tahap awal perencanaan, menunggu juknis dan penganggaran sebagai langkah selanjutnya sebelum dapat dilaksanakan secara efektif.
Baca Juga: DLH Bontang Biarkan Sampah Menumpuk, Strategi Efek Jera bagi Warga
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi para siswa di Bontang, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!