SuaraKaltim.id - Ali Ahmad, Anggota Komisi II DPR RI, menekankan pentingnya pendekatan yang realistis dalam memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menilai, rencana tersebut tidak perlu dilakukan secara terburu-buru, terutama karena berbagai tantangan yang dihadapi ASN dalam proses adaptasi di lingkungan baru.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa langkah strategis seperti ini harus menunggu arahan resmi dari Presiden Prabowo Subianto melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). Ali menyatakan, relokasi ASN ke IKN membutuhkan perencanaan matang demi memastikan keselamatan dan kenyamanan para ASN.
"Pemindahan ini tidak sekadar soal logistik, tetapi juga kesiapan mental dan sosial para ASN," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu (15/01/2025).
Ia menyoroti dua tantangan utama yang akan dihadapi ASN: adaptasi terhadap fasilitas dasar seperti cuaca, air, listrik, dan infrastruktur publik; serta keberanian untuk meninggalkan zona nyaman kehidupan yang sudah mapan di Jakarta.
Bukan cuma itu, Ali menekankan, keberhasilan program ini tidak cukup mengandalkan janji-janji, melainkan harus didukung motivasi kuat untuk menjadi pelopor di IKN.
"ASN perlu memahami bahwa mereka akan tercatat dalam sejarah sebagai perintis di ibu kota baru bangsa," tambahnya.
Ali juga mengingatkan pemerintah untuk realistis dalam mengalokasikan anggaran. Dengan hanya Rp 6,3 triliun yang dialokasikan untuk IKN pada 2025 dari total APBN Rp 400,3 triliun, ia mempertanyakan kesiapan infrastruktur untuk mendukung pemindahan besar-besaran.
Kendati demikian, ia memuji rencana Presiden Prabowo untuk mulai berkantor di IKN pada 2028 atau 2029 sebagai langkah visioner yang memperlihatkan komitmen pada pembangunan ibu kota baru.
Ali Ahmad menegaskan, setiap kebijakan terkait IKN, termasuk relokasi ASN, harus selaras dengan keputusan Presiden.
Baca Juga: Syahdu atau Mangkrak? Rumput Liar di IKN Picu Perdebatan Warganet
"Menteri adalah pembantu presiden, jangan sampai kebijakan mereka melampaui keputusan kepala negara," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat