Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 19 Januari 2025 | 14:15 WIB
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis. [Suara.com/Iqbal Assaputro]

SuaraKaltim.id - Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman, Purwadi, memberikan usulan agar program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim) dapat dimaksimalkan. Ia mengusulkan pemangkasan uang makan hingga gaji pejabat sebagai alternatif solusi pendanaan.

Saat ini, program MBG di Kaltim masih dalam tahap simulasi di beberapa daerah, tanpa pelaksanaan yang penuh. Salah satu kendala utama adalah menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait implementasinya.

Sesuai arahan pusat, nilai porsi MBG setiap siswa dibanderol seharga Rp 10 ribu. Namun, hal tersebut belum bisa disesuikan di Kaltim lantaran bahan pokok yang cukup mahal. 

Purwadi menyebut, untuk membangun generasi emas 2045, dibutuhkan pemaksimalan dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah mulai dari sekarang.

Baca Juga: Jaringan Narkoba Kaltim-Kalsel Terungkap, 650 Gram Sabu dan Ekstasi Disita

"MBG jangan setengah-setengah, harus maksimal. Kalau bisa pangkas itu uang makan pejabat atau gaji mereka, untuk mendukung MBG di Kaltim," tegasnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (19/01/2025). 

Selain itu, ia juga menyarankan agar kegiatan-kegiatan pemerintahan yang tidak terlalu penting, bisa dialihkan untuk program-program seperti Makan Bergizi Gratis untuk seluruh anak sekolah di Kaltim.

"Banyak sekali kegiatan pemerintah yang dihotel-hotel itu, pemborosan anggaran. Itu bisa dimimalisir juga," ucapnya.

Sebagai informasi, Pemprov Kaltim rencananya akan menaikan nilai porsi untuk MBG, dibanderol sebesar Rp 17 ribu per siswa. Purwadi meminta agar nilai porsi MBG di Kaltim harus dipertimbangkan secara matang.

"Menurut saya Rp 17 ribu masih kecil, kalau bisa di angka Rp 25 ribu. Pemerintah jangan pelit-pelit lah," tutup Purwadi.

Baca Juga: MBG Samarinda: Terhalang Administrasi, Tapi Pemkot Optimistis Jalan

Load More