SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai leptospirosis, penyakit yang kerap muncul saat musim hujan akibat bakteri Leptospira. Penyakit ini menyebar melalui urine tikus yang terinfeksi, terutama di area yang terkena genangan air.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin. Ia menjelaskan, bakteri dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau selaput lendir, seperti mata atau mulut, ketika bersentuhan dengan tanah atau air yang terkontaminasi.
Melansir dari ANTARA, saat curah hujan tinggi, genangan air menjadi tempat ideal bagi tikus untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko penularan leptospirosis. Menurut Jaya, leptospirosis sering kali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti demam berdarah atau flu.
Beberapa tanda utama yang harus diwaspadai meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot (terutama di betis), mata merah, dan menguningnya kulit serta mata.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Kaltim pada 2024 Turun 0,27 Persen, Ini 6 Faktor Utamanya
Kelompok Rentan dan Bahaya Komplikasi
Kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena leptospirosis mencakup petani, peternak, pekerja kebersihan, serta masyarakat yang sering terpapar lingkungan basah. Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat memicu komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal, hati, atau bahkan kematian.
Langkah Pencegahan di Lingkungan Basah
Untuk mencegah penyebaran, Dinkes Kaltim mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengambil langkah pencegahan, seperti:
- Menggunakan sarung tangan dan sepatu boot saat bekerja di area basah.
- Mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan tanah atau air.
- Menghindari berenang atau bermain di genangan air.
- Mengendalikan populasi tikus di sekitar rumah dan melindungi makanan dari kontaminasi.
Penanganan Dini Penting untuk Keselamatan
Baca Juga: Jaringan Narkoba Kaltim-Kalsel Terungkap, 650 Gram Sabu dan Ekstasi Disita
Jika masyarakat mengalami gejala seperti demam tinggi atau nyeri otot yang mencurigakan, Jaya menekankan pentingnya segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan langkah pencegahan dan kewaspadaan yang lebih tinggi, risiko penyebaran leptospirosis dapat diminimalkan, khususnya di musim hujan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
5 Amplop DANA Kaget Hari Ini Spesial Momen Libur Idul Adha
-
9 Rekomendasi Sunscreen Hybrid Terbaik, Cegah Penuaan Dini Maksimal Lindungi Kulit
-
3 Pilihan Mobil Bekas Mirip Alphard: Kabin Mewah dengan Fitur Canggih
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Klik Segera 5 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Ratusan Ribu