SuaraKaltim.id - Pengamat pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Profesor Susilo menekankan, pentingnya evaluasi dan monitoring program pendidikan dalam pemerataan kualitasnya di Kaltim menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu ia sampaikan saat dirinya berada di Samarinda, Jumat (17/01/2025) kemarin. Ia menegaskan, perlu adanya pengawasan dan keseimbangan.
"(Pengawasan dan keseimbangan) dalam arti evaluasi program pendidikan kita. Harus ada parameter yang jelas untuk mengukur kemajuan dan efektivitas program," ujarnya, disadur dari ANTARA, Minggu (19/01/2025).
Ia mencontohkan, beberapa parameter yang dapat digunakan, seperti pemerataan infrastruktur, kualitas guru, kualitas siswa, hubungan siswa dengan masyarakat, dan perubahan pola pikir atau mindset.
Susilo juga menyoroti pentingnya monitoring agar program berjalan sesuai target. Karena menurutnya, tanpa pengawasan dan monitoring, program akan berjalan serampangan.
"Kita perlu tahu sejauh mana program Dinas Pendidikan mencapai target, dan sejauh mana target dari Otorita IKN tercapai," katanya.
Lebih lanjut, Susilo berharap adanya laporan ilmiah atau laporan evaluasi yang komprehensif sebelum IKN disahkan. Laporan ini akan menunjukkan perubahan yang terjadi sejak wacana IKN digulirkan, sehingga kekurangan dapat diperbaiki dan anggaran dapat dialokasikan secara tepat.
"Evaluasi terhadap pemerataan kualitas pendidikan sangat penting. Jika infrastruktur di Kaltim sudah luar biasa, pertanyaannya adalah apakah kualitas guru di sekolah-sekolah pinggiran sudah memadai?," singgung Susilo.
Dampaknya terhadap siswa juga perlu dievaluasi, misalnya dengan melihat persentase siswa SMA yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri.
Baca Juga: Kabinet Besar hingga Sawit: Kritik Pemuda Kaltim pada 100 Hari Prabowo-Gibran
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Oleh karena itu, perlu pengecekan bagaimana hubungan antara komite sekolah, orang tua, dan sekolah. Semua harus dibangun dalam membentuk interaksi satuan pendidikan yang sehat.
Pada akhirnya, Susilo menandaskan bahwa tujuan dari pendidikan daerah adalah membentuk mindset yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Kaltim.
"Mindset yang sesuai dengan kehidupan masyarakat Kaltim, yang berlandaskan nilai-nilai luhur budaya lokal," ujar Susilo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja, UMKM Jadi Motor Perekonomian Nasional
-
Ekspor Sawit ke Eropa Masih Aman Asal Petani Ikut Patuhi EUDR
-
Medan Perang Generasi Z Bukan Lagi di Dunia Nyata, tapi di Dunia Digital
-
Mengulang Era Soeharto? DPR Wacanakan Bulog Langsung di Bawah Presiden
-
PKN Desak Prabowo Sahkan Perpres Ojol, Anas: Kami Bersama Rakyat Pekerja