SuaraKaltim.id - Sebagai salah satu daerah strategis yang akan menjadi pusat pemerintahan baru, Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan besar dalam pemerataan kualitas pendidikan.
Profesor Susilo, pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman, menyoroti pentingnya evaluasi dan monitoring untuk memastikan program pendidikan berjalan sesuai target. Hal itu disampaikannya saat berada di Samarinda, Jumat (17/01/2025)
"Evaluasi yang terukur dan pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan untuk memastikan efektivitas program pendidikan kita," jelas Susilo, disadur dari ANTARA, Senin (20/01/2025).
Menurutnya, pemerataan infrastruktur pendidikan tidak cukup tanpa memastikan kualitas guru, relevansi kurikulum, dan dampaknya pada siswa.
Susilo juga menekankan perlunya parameter yang jelas untuk mengukur pencapaian, seperti tingkat keberhasilan siswa masuk perguruan tinggi negeri dan hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
“Kalau infrastrukturnya sudah bagus, pertanyaannya adalah apakah kualitas guru di daerah pinggiran juga sudah memadai? Tanpa itu, tujuan pemerataan tidak akan tercapai,” katanya.
Ia juga mendorong adanya laporan evaluasi yang komprehensif sebelum Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi berjalan. Laporan ini, menurut Susilo, harus menggambarkan perkembangan yang telah dicapai sejak wacana IKN dimulai, sekaligus menjadi acuan untuk perbaikan.
Selain itu, Susilo menyoroti pentingnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ia berpendapat bahwa hubungan yang sehat antara komite sekolah dan orang tua dapat membentuk satuan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif.
"Pendidikan di Kaltim harus mencerminkan nilai-nilai lokal, dengan membentuk pola pikir masyarakat yang relevan dengan kebutuhan daerah dan budaya kita," tambahnya.
Baca Juga: Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Di tengah persiapan menuju IKN, Susilo menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan keberhasilan transformasi Kaltim menjadi kawasan yang berdaya saing dan berbasis pengetahuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!