SuaraKaltim.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai pro dan kontra di masyarakat. Aksi demo mahasiswa di DPRD Kaltim pada Senin (17/02/2025) kemarin, merupakan bentuk penolakan terhadap program tersebut, yang dinilai merugikan sektor lain, salah satunya pendidikan.
Rektor Universitas Mulawarman Abdunnur merespons penolakan program MBG tersebut. Menurut Abdunnur, program Makan Bergizi Gratis sejatinya memberikan dampak yang positif bagi peningkatan gizi pelajar di sekolah.
"Program itu sebenarnya bagus, karena anak-anak di sekolah tentu membutuhkan asupan bergizi untuk meningkatkan kesehatannya," sebutnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (19/02/2025).
Berdasarkan APBN 2025, anggaran pendidikan yang seharusnya mencapai 20% dari total belanja negara mengalami pengurangan. Contohnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dari Rp 33,5 triliun menjadi Rp 26,2 triliun.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dari Rp 57,6 triliun menjadi Rp 43,3 triliun. Kementerian Kebudayaan, dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 1,2 triliun.
Pemangkasan ini dilakukan untuk mengalokasikan anggaran ke program MBG, yang bertujuan memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah guna mengatasi masalah stunting dan malnutrisi.
"Intinya program tersebut bisa berjalan, namun jangan sampai mengganggu anggaran sektor lain," ujarnya.
Ia menilai, jika pemerintah melakukan pemangkasan anggaran dalam sektor lain, demi memaksimalkan program MBG, maka bisa berpotensi pada kualitas pembangunan mutu pendidikan yang lainnya.
Terpisah, Perwakilan Aliansi Mahakam Ilham Maulana yang turut melakukan aksi di DPRD Kaltim kemarin, mengatakan bahwa program MBG justru menjadi ancaman bagi dunia pendidikan.
Baca Juga: Pendistribusian Makanan Bergizi Gratis di Samarinda Masuki Tahap Kedua, Target 1.430 Porsi
Ia menilai pemerintah terlalu memaksakan kebijakan ini dengan mengorbankan anggaran dari sektor lain, termasuk pendidikan.
"Instruksi Presiden ini berdampak besar pada dunia pendidikan. Kami menolak jika pendidikan harus dikorbankan hanya demi menjalankan program MBG," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja, UMKM Jadi Motor Perekonomian Nasional
-
Ekspor Sawit ke Eropa Masih Aman Asal Petani Ikut Patuhi EUDR
-
Medan Perang Generasi Z Bukan Lagi di Dunia Nyata, tapi di Dunia Digital
-
Mengulang Era Soeharto? DPR Wacanakan Bulog Langsung di Bawah Presiden
-
PKN Desak Prabowo Sahkan Perpres Ojol, Anas: Kami Bersama Rakyat Pekerja