SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menargetkan zero pengangguran dalam 5 tahun. Demi mewujudkan cita-cita ini pemerintah telah menyusun formulasi agar pengangguran bisa ditekan hingga nihil.
Hari ini, Pemkot Bontang meneken kesepakatan kesepahaman dengan 124 perusahaan di Bontang. Dengan kesepakatan ini mewajibkan setiap perusahaan yang beroperasi di Bontang agar memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris mengatakan, mula-mula pemerintah akan meningkatkan kapasitas dan kualitas calon pekerja.
Mereka akan dibekali dengan kemampuan soft skill dan hard skill sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Pelatihan akan mulai digelar dalam waktu dekat ini.
Setelah itu, pemerintah melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang mewajibkan setiap perusahaan membuka lowongan melalui satu pintu.
Kemudian, Disnaker yang akan menyediakan tenaga kerja untuk ditempatkan di masing-masing lowongan sesuai kriteria.
Rekrutmen melalui satu pintu ini juga menciptakan kesempatan yang setara bagi setiap pelamar, tanpa ada kesan 'orang dalam'.
"Setiap bulan akan dimonitoring. Disnaker siapkan data dan pelatihan. Perusahaan tinggal menerima pekerja lokal yang terampil. Tidak lagi ada alasan rekrut dari luar daerah," ucap Agus Haris, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (15/04/2025).
Pria yang akrab disapa AH ini menambahkan, setiap tahun jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk perawatan pabrik atau Turn Arround (TA) sebanyak 2 ribu orang.
Baca Juga: Limbah Industri Diduga Sebabkan Kematian Ikan Massal di Bontang Lestari
Jumlah pekerja TA ini nantinya akan digilir secara berkala, sehingga kesempatan akan setara ke seluruh pelamar.
"Jadi bergiliran, misalnya tahun ini 2000 orang pertama. Di tahun berikutnya gantian lagi yang belum," ungkapnya
Lebih lanjut, saat ini terdapat perbedaan data baik dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan internal Disnaker. Dari BPS dengan metode survei angka pengangguran terbukanya sebanyak 6.631 orang atau setara dengan 7,06 persen.
Sementara di Disnaker Bontang mencatat ada sekitar 5.425 orang. Ketidaksingkronan data ini hanya dikarenakan berdeba konsep.
BPS dengan mendatangi narasumber sampling. Sementara Disnaker mencatat sesuai pengurusan kartu Kuning-AK1 sebagai syarat pencari kerja.
"Nanti data dikelola Disnaker. Harapannya dalam 5 tahun ke depan tidak ada lagi pengangguran," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu