SuaraKaltim.id - PT Energi Unggul Persada (EUP) menyampaikan permohonan maaf kepada para nelayan di sekitar wilayah operasionalnya dalam momentum Hari Raya Idulfitri.
Selain itu, meskipun hasil uji laboratorium nantinya menyatakan bahwa aktivitas perusahaan tidak mencemari lingkungan hingga menyebabkan matinya ikan, PT EUP tetap berkomitmen memberikan perhatian kepada para nelayan.
Projek Manajer PT EUP, Teguh, menyampaikan perusahaan ingin menjaga hubungan baik dengan masyarakat, terutama para nelayan.
“Manajemen PT EUP mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin. Khususnya kepada rekan-rekan nelayan, apabila ada ucapan atau pernyataan dari pihak kami yang tidak berkenan dalam menanggapi tuduhan tersebut, kami meminta maaf,” ujarnya, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (02/04/2025).
Tetap Peduli Meski Hasil Lab Tidak Menyalahkan Perusahaan
Dugaan pencemaran lingkungan mencuat setelah sejumlah nelayan mengeluhkan banyaknya ikan mati di perairan sekitar. Namun, PT EUP menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat hasil uji laboratorium ini sebagai persoalan menang atau kalah.
“Apabila nantinya baku mutu masih masuk ambang batas (ikan mati bukan diakibatkan oleh limbah EUP), maka PT EUP akan tetap memberikan perhatian kepada rekan-rekan kelompok nelayan,” kata Teguh.
Ia menambahkan, bentuk perhatian ini akan dibahas lebih lanjut melalui silaturahmi yang dikoordinasikan melalui Kepala Desa Santan Ilir.
“Kami ingin agar persoalan ini tidak menjadi sekadar ajang saling menyalahkan. Ibarat pepatah, menang jadi arang, kalah jadi abu. Lebih baik kita fokus pada solusi agar hubungan baik tetap terjaga dan kesejahteraan nelayan tetap diperhatikan,” tegasnya.
Baca Juga: Laut Bontang Tercemar? Ribuan Ikan Mati, Nelayan Rugi Besar
Teguh mengatakan, PT EUP tetap ingin menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar, terutama para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
Menunggu Hasil Uji Laboratorium
Sementara itu, hasil uji laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang masih ditunggu untuk memastikan penyebab pasti matinya ikan di sekitar perairan tersebut.
Lebih lanjut Teguh memastikan, operasional perusahaan selalu mengacu pada standar lingkungan yang berlaku.
“Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memastikan bahwa aktivitas kami tidak merugikan masyarakat sekitar,” tegas Teguh.
Di samping itu, katanya, pendekatan terbuka dan sikap peduli terhadap masyarakat, PT EUP berharap hubungan baik dengan nelayan dan warga sekitar dapat terus terjaga, terutama di tengah suasana Lebaran yang identik dengan kebersamaan dan saling memaafkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!