Program ini mencakup pemberian pendidikan gratis dari jenjang SMA hingga S3, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Selain itu, tersedia pula bantuan seragam gratis untuk siswa SMA negeri dan swasta yang akan diberikan dua kali dalam setahun.
Fasilitas lain yang disediakan antara lain layanan berobat gratis dengan iuran BPJS kelas III yang ditanggung oleh Pemprov, akses wifi gratis di 1.038 desa/kelurahan untuk mendukung pembelajaran, informasi, dan kegiatan usaha, program umrah dan wisata religi gratis bagi penjaga rumah ibadah sebagai bentuk apresiasi, serta pemberian makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Seluruh program ini selaras dengan Asta Cita keempat Presiden Prabowo, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, olahraga, kesetaraan gender, dan peran pemuda serta penyandang disabilitas, dengan beberapa penyesuaian untuk kebutuhan masyarakat Kaltim.
Baca Juga: Rp 750 Miliar Digelontorkan, Pemprov Kaltim Wujudkan Pendidikan Gratis SMA-S3
Dalam hal pendidikan, Rudy Mas’ud menilai bahwa rendahnya tingkat pendidikan di Kaltim berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas dan etos kerja, yang kemudian berujung pada kemiskinan struktural.
Mulai dari layanan dasar inilah Rudy Mas’ud berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan selama lima tahun masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim, dengan semangat “Kaltim menuju generasi emas.”
“Saya berdiri disini tidak lebih sebagai pelayan masyarakat Kaltim yang ingin membuat masyarakat lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat,” ucap Rudy dalam sambutannya.
Guna menjalankan program ini, Pemprov Kaltim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 750 miliar, termasuk melakukan refocusing dari pos-pos yang dinilai tidak prioritas.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah masyarakat Kaltim saat ini berada di angka 10,02 tahun, masih di bawah standar nasional 12 tahun. Melalui Gratispol, pemerintah provinsi menargetkan peningkatan lama belajar masyarakat Kaltim.
Baca Juga: Setelah Gratispol, Pemprov Kaltim Sasar Program Perumahan untuk MBR
“Tidak lagi hanya sampai 12 tahun anak-anak Kaltim mengenyam pendidikan, tapi sudah sampai dengan 15 tahun bahkan lebih daripada itu,” katanya.
Tak hanya difokuskan untuk wilayah Kaltim, program ini juga memberi peluang pendidikan hingga ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Sebagai bagian dari pelaksanaannya, sebanyak 53 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim yang memiliki akreditasi minimal B telah diajak bekerja sama untuk mendukung program pendidikan gratis ini.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Timses Prabowo Gibran Masuk Jajaran Dewan Komisaris Pertamina, Intip Rekam Jejaknya
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
Terkini
-
Harga Tak Sesuai HET, Elpiji 3 Kg Dijual Hingga Rp 40 Ribu di Samarinda
-
Skema PJLP dan Bantuan Modal Jadi Opsi Pemkot Bontang untuk Honorer Pasca-Penghapusan
-
IKN Butuh Pangan, Korea Selatan Investasi Rp 300 Miliar di Sektor Pertanian PPU
-
4 Syarat Beasiswa BSI Scholarship 2025 dan Cara Daftar: Kuliah Gratis, Uang Saku Rp 1,5 Juta!
-
EBIFF 2025, Strategi Kaltim Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk Lokal Go Global