Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 05 Mei 2025 | 19:28 WIB
Jamaah haji kloter 1 asal Kota Balikpapan menjalani proses administrasi di Embarkasi Haji. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 1 asal Kota Balikpapan mulai memasuki masa krusial persiapan akhir sebelum terbang ke Tanah Suci.

Sejak Senin, 5 Mei 2025, mereka telah menjalani rangkaian proses administratif dan kesehatan di Embarkasi Haji Balikpapan, sebagai syarat wajib sebelum keberangkatan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Balikpapan, Muchlis

"Proses ini adalah tahapan awal dan wajib sebelum keberangkatan. Kami memastikan semua administrasi, kesehatan, dan pembinaan berjalan sesuai standar,” ujar Muchlis, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Baca Juga: Embarkasi Balikpapan Siap Sambut Keberangkatan 7.500 Jemaah Haji

Muchlis menyampaikan, tahapan ini dimulai setelah serah terima resmi jamaah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kepada pihak embarkasi.

Proses selanjutnya mencakup pengecekan dokumen sesuai Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA), serta serah terima dari petugas haji daerah kepada PPIH.

"Kemudian dilanjutkan dengan serah terima jamaah dari petugas haji daerah kepada pihak embarkasi," tambahnya.

Selain itu, jemaah diberikan pengarahan penting oleh Kepala Bidang Pembinaan Jemaah.

Materi pengarahan mencakup larangan membawa barang terlarang hingga himbauan menjaga kondisi fisik dan mental.

Baca Juga: Biaya Haji Embarkasi Balikpapan Rp 57 Juta, Pelunasan Berlangsung Hingga Maret

“Jemaah juga langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh empat dokter, dua dokter untuk laki-laki dan dua dokter untuk perempuan,” jelas Muchlis.

Setelah dinyatakan sehat, jemaah mendapatkan paspor, gelang identitas, serta uang biaya hidup atau living cost sebesar 750 Riyal.

"Bila dihitung mata uang Indonesia, maka living cost itu mencapai sekitar Rp3 juta," katanya.

Usai semua tahapan selesai, jemaah diarahkan ke kamar masing-masing untuk beristirahat, namun tetap mengikuti sesi pembinaan lanjutan di malam harinya.

Penanda struktural seperti syal khusus juga dibagikan kepada pimpinan kloter, regu, dan rombongan.

"Sebagai penanda identitas struktural, PPIH juga membagikan syal khusus kepada ketua kloter, ketua regu, dan ketua rombongan," lanjutnya.

Load More