Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 07 Mei 2025 | 20:59 WIB
Ilustrasi SDM lokal untuk IKN di masa depan. [Chat GPT]

SuaraKaltim.id - Upaya serius dilakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas.

Salah satunya, dengan membuka akses lebih luas bagi putra-putri daerah untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus ternama, Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui skema beasiswa kemitraan.

Melalui kerja sama yang sudah terjalin sejak 2023, Pemkab PPU membiayai penuh kuliah mahasiswa terpilih sejak semester pertama hingga kedelapan.

Ini menjadi bagian dari program penelusuran bibit unggul, yang menyasar pelajar berprestasi di PPU agar dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi unggulan.

Baca Juga: Diuji Kampus Lokal, Pertamax di SPBU Samarinda Ternyata Tak Standar

Hal itu disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah PPU, Nicko Herlambang, Rabu, 7 Mei 2025, di Penajam.

"Pemerintah Kabupaten dengan UGM kolaborasi beasiswa kemitraan," ujar Nicko, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Ia menjelaskan, kerja sama ini bertujuan tidak hanya memberi kesempatan pendidikan tinggi, tapi juga menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan daerah di masa depan.

Seleksi administrasi beasiswa tahun ini mencatatkan 27 pelamar, namun hanya 18 yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya.

"Penelusuran bibit unggul kemitraan untuk bantu pelajar agar dapat diterima pada perguruan tinggi yang unggul," tambah Nicko.

Baca Juga: Ibu Kota Baru, Rumah Baru: Otorita Pastikan Hunian ASN di IKN Siap Huni

Pemkab PPU berharap mereka yang lolos bisa mempersiapkan diri secara maksimal untuk seleksi lanjutan, agar bisa menembus bangku kuliah di UGM.

Dari 18 pelajar yang melaju, mayoritas memilih program studi strategis seperti kedokteran umum, kedokteran gigi, teknik, dan vokasi—jurusan-jurusan yang dinilai selaras dengan kebutuhan pembangunan daerah.

"18 calon mahasiswa rata-rata daftar pada jurusan kedokteran gigi, dokter umum, teknik, dan program vokasi," lanjutnya.

Menurut Nicko, kolaborasi pendidikan ini akan terus diperluas.

Pemkab ingin memastikan generasi muda di wilayah yang sebagian menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) itu tidak hanya mampu bersaing di level nasional, tapi juga berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah.

"Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan memberikan program pendidikan terbaik dan memberikan kemudahan bagi pelajar untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," tuturnya.

Sekolah Internasional dan Kampus Mulai Dibangun di IKN

Sebagai bagian dari komitmen menciptakan kota yang berkelanjutan dan inklusif, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memperkuat dukungannya terhadap sektor pendidikan di Kota Nusantara.

Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi membangun ekosistem kota yang mendukung kehidupan jangka panjang, terlebih menjelang perpindahan aparatur sipil negara (ASN) ke wilayah ini.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, saat di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin, 5 Mei 2025.

"Kami komitmen bangun sektor pendidikan di Kota Nusantara," ujar Agung, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

OIKN tak sekadar memfasilitasi pembangunan fisik sekolah, namun juga menjamin kelancaran proses investasi melalui bantuan teknis dan administratif, serta pembangunan infrastruktur dasar.

Komitmen ini ditujukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi penyelenggara pendidikan.

"Upaya yang dilakukan itu komitmen OIKN dalam mempercepat kehadiran investor bidang pendidikan di Kota Nusantara," tambah Agung.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan, OIKN berperan aktif memastikan proyek-proyek pendidikan berjalan lancar.

Sejumlah fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar (SD) internasional, sekolah terpadu (SD, SMP, dan SMA), serta kampus perguruan tinggi saat ini tengah dibangun sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan yang layak bagi para ASN dan keluarga mereka.

"Ada sekolah dasar (SD) internasional, dan sekolah terpadu internasional terdiri dari SD, sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dalam pengerjaan, serta proses pembangunan kampus, perguruan tinggi," jelas Agung, tanpa menyebutkan nilai investasi.

Tak hanya selama tahap konstruksi, OIKN juga menjamin tersedianya infrastruktur pendukung untuk mendukung operasionalisasi layanan pendidikan secara berkelanjutan.

Otorita pun sedang menyiapkan strategi jangka panjang guna membangun populasi tetap yang menjadi pengguna layanan pendidikan di Nusantara.

Agung menegaskan bahwa pembangunan sektor pendidikan bukan sekadar soal fisik, tapi juga menyangkut investasi pada pembangunan manusia sebagai fondasi utama kota masa depan.

"Kami juga akan terus mengawal dan ekosistem pendidikan dapat terwujud, karena bukan hanya membangun fisik tetapi membangun manusia," pungkasnya.

Load More