Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 15 Mei 2025 | 15:02 WIB
Ilustrasi 1000 paket bansos. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi bencana dengan mendistribusikan 1.000 paket bantuan sosial (bansos) untuk masing-masing kabupaten dan kota.

Langkah ini diambil sebagai strategi mempercepat respons di lapangan, khususnya untuk wilayah rawan banjir.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa hampir seluruh wilayah Kaltim memiliki potensi bencana, sehingga penempatan logistik sejak dini di tiap daerah menjadi sangat penting.

Hal itu ia sampaikan saat berada di Samarinda, Kamis, 15 Mei 2025.

Baca Juga: Dasarian II Mei, Kaltim Terancam Bencana Hidrometeorologi

"Alhamdulillah, seluruh kabupaten dan kota telah kita dukung dengan logistik bencana berupa kebutuhan dasar permakanan dan sebagian kecil untuk sandang, khususnya bagi bayi dan balita," ujarnya disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Pendistribusian bansos ini dilakukan secara simbolis sejak kegiatan Safari Ramadan beberapa waktu lalu, dan kini telah menjadi cadangan awal di masing-masing wilayah.

"Apabila nanti persediaan di tingkat kabupaten dan kota tidak mencukupi akibat bencana yang berkepanjangan, mereka dapat mengajukan permintaan kembali kepada kami," katanya.

Tak hanya menyediakan logistik, Dinsos Kaltim juga memastikan akurasi data dan kebutuhan di lapangan melalui verifikasi serta pemantauan langsung ke lokasi terdampak.

"Tim kami juga memantau ke lokasi untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana," tegas Andi.

Baca Juga: Sawit Melesat, Hutan Menyusut: CSR di Kaltim Cuma Formalitas?

Penyaluran bantuan dilakukan secara langsung ke daerah terdampak, seperti Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Berau, Kutai Barat, hingga kawasan yang sulit dijangkau seperti Tabang dan Muara Kaman.

Termasuk pula beberapa titik banjir di Samarinda yang masih membutuhkan perhatian.

"Termasuk juga di Samarinda, kemarin masih ada beberapa titik yang terdampak banjir dan masyarakatnya masih memerlukan bantuan. Kami terus memberikan dukungan sesuai dengan permintaan yang masuk, baik dari lurah maupun warga secara langsung," tambahnya.

Andi mengakui bahwa tidak semua wilayah dapat dijangkau secara merata dalam waktu singkat, namun upaya terus dilakukan agar warga yang belum tersentuh bantuan segera mendapatkannya.

Ia menekankan bahwa meskipun bantuan awal telah disalurkan, penguatan dan pengiriman tambahan akan terus dilakukan sesuai dinamika di lapangan.

Usai Longsor Maut, Pemprov Kaltim Bangun Rumah untuk Korban di Lempake

Musibah tanah longsor yang melanda kawasan Jalan Belimau RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, pada Senin, 12 Mei 2025, mengundang perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, turun langsung meninjau lokasi bencana yang menewaskan empat orang dan berdampak pada lima kepala keluarga.

Dalam kunjungannya pada Rabu, 14 Mei 2025, Seno Aji menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

Ia menilai wilayah terdampak memiliki kontur tanah yang berisiko tinggi terhadap bencana, sehingga tidak layak untuk pemukiman.

“Kami datang ke Lempake untuk melihat langsung dampak longsor. Ini musibah yang sangat menyedihkan karena memakan korban jiwa,” ungkap Seno Aji, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 15 Mei 2025.

Didampingi sejumlah pejabat daerah dan relawan, Wagub juga menyerahkan bantuan logistik berupa beras dan sembako untuk para penyintas.

Selain itu, santunan sebesar Rp 5 juta diberikan kepada setiap keluarga korban jiwa.

Seno Aji juga memastikan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 40 juta segera disalurkan.

Untuk mencegah kejadian serupa, Seno meminta Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kaltim melakukan kajian menyeluruh terhadap kondisi geologis di wilayah tersebut.

Hasil kajian ini akan menjadi acuan dalam menyusun langkah mitigasi jangka panjang.

Dalam upaya pemulihan pasca-bencana, Pemprov Kaltim berkomitmen membangun rumah layak huni bagi korban longsor yang kehilangan tempat tinggal.

Bantuan perumahan ini akan diberikan kepada mereka yang memiliki lahan pribadi.

“Karena para korban sebelumnya tinggal di rumah kontrakan, pemerintah akan bantu membangunkan rumah di atas lahan milik mereka. Lokasinya bisa di mana saja, tergantung kepemilikan tanah masing-masing,” jelas Wagub Seno Aji.

Saat ini, para korban masih menumpang di rumah keluarga atau kerabat. Wagub meminta lokasi pengungsian segera didata agar proses pembangunan bisa segera dimulai.

“Kami ingin mereka segera kembali memiliki hunian yang aman dan nyaman. Pemerintah akan terus hadir dan mendampingi proses pemulihan,” tuturnya.

Load More