”Alhamdulilah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan. Biasanya, iklan di Pemprov Jawa Barat itu kerja sama medianya bisa sampai Rp 50 miliar. Sekarang, cukup Rp 3 miliar tetapi viral terus,” tandas Dedi sembari tersenyum.
Menanggapi polemik yang muncul di media sosial, Silviana Purwanti, Pengamat Komunikasi dari Universitas Mulawarman, menjelaskan bahwa kegaduhan antarwarganet merupakan bentuk noise dalam komunikasi antarpemimpin.
“Antar daerah tidak saling kenal dengan kedua pemimpin tersebut. Budaya menyerang melalui kolom komentar malahan memperbesar konflik dan menyebarkan disinformasi,” jelas Silvi.
Ia menyarankan adanya tim tanggap krisis di tiap kanal media sosial pemerintah daerah guna meredam kegaduhan yang bisa menjadikan media sosial sebagai ajang konflik.
“Sebaiknya ada tim tanggap krisis di tiap akun media pemerintah daerah sehingga meminimalisir keriuhan sehingga tidak menjadikan media sebagai medan konflik,” pungkasnya.
Untuk meredakan isu yang berkembang, Rudy Mas'ud melakukan kunjungan ke kediaman KDM di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, pada 4 Mei 2025. Pertemuan hangat tersebut menjadi sinyal bahwa tak ada ketegangan antara keduanya.
Rudy juga menjelaskan bahwa ucapannya kala itu tidak memiliki maksud negatif dan ia mengapresiasi sikap KDM yang memberikan klarifikasi.
"Pertama terima kasih banyak ya Kang KDM, kami datang silaturahmi, sekaligus juga terima kasih Kang KDM sudah memberikan klarifikasi," ujar Rudy.
Rudy mengaku banyak belajar dari sosok KDM, terutama setelah mengikuti kegiatan retreat di Akademi Militer Magelang usai pelantikannya sebagai gubernur oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari lalu.
Baca Juga: Jalan Tak Ada, Listrik Tak Sampai: Rudy Masud Tunjukkan Wajah Lain Kaltim
"Kang KDM ini basic-nya kepala daerah, dulu pernah jadi bupati ya Kang. Saya diberi masukan, bagaimana efisiensi anggaran," lanjut Rudy.
Selain silaturahmi, pertemuan ini juga membahas potensi kolaborasi antara Kalimantan Timur dan Jawa Barat, khususnya di bidang pertanian, pangan, dan pariwisata.
"Jadi, konten-konten Kang KDM itu banyak memberikan inspirasi buat kami semua para kepala daerah di Indonesia. Bagaimana bisa mengelola sumber-sumber daya alam ini menjadi penerimaan daerah," ujar Rudy memuji.
Ia menambahkan bahwa meskipun luas wilayah Kalimantan Timur sebanding dengan Pulau Jawa, jumlah penduduknya jauh lebih sedikit—sekitar 4 juta dibandingkan Jawa Barat yang mencapai 50 juta jiwa.
"Rapor pertanian Kaltim masih belum cukup bagus. Sebab itu, Kementerian Pertanian mendorong pengembangan pertanian di Kaltim dengan rencana luas areal lumbung pangan 18 ribu hektare dan 25 ribu ha," jelasnya.
Menanggapi klarifikasi tersebut, KDM mengatakan tidak mempermasalahkan julukan “Gubernur Konten”, bahkan menganggapnya sebagai pujian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET