“Kalau guru sekolah sambil ngajar ya nanti ilmunya tidak masuk, nanti lama lulusnya dan seterusnya. Jadi ketika nanti guru itu disekolahkan, dia harus tugas belajar. Tugas belajar itu tidak boleh ngajar dan harus full belajar.”
“Jadi konteks ini bukan masalah efisien atau tidak, efektif atau tidak, bukan masalah itu. Proses S2 tadilah yang harus benar, bukan seleksi lagi tapi yang dibiayai ini harus tahu persis bahwa mereka memang belajar kan gitu,” jelasnya.
Lebih jauh, Susilo menyarankan agar Gratispol diarahkan secara strategis, termasuk dengan memberi prioritas kepada anak-anak muda Kaltim yang belum bekerja namun ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister.
“Kalau S2 mereka belum kerja, itu tidak ada masalah, dibiayai saja sudah beres. Tapi orang yang sedang menjabat atau sedang bekerja dibiayai atau kuliah, maka kuliahnya itu harus kuliah betul-betul full time kuliah,” tuturnya.
Menurutnya, hasil dari program ini baru bisa dirasakan dalam jangka menengah hingga panjang. Maka dari itu, regulasi serta sistem pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk menjamin efektivitas pelaksanaannya.
“Saya menggaris bawahi luar biasanya Gratispol itu semua dibiayai. Anak - anak muda ini yang nantinya akan mengisi SDM Kaltim. Yang belum bekerja mau S2 itu dibiayai aja. Enggak usah pakai seleksi pokoknya. Tapi, kalau konteks untuk guru jangan mengejar kuantitas yang nanti gelarnya banyak tapi hanya permainan gelar ya kita kualitasnya tidak bertambah lagi,” pungkasnya.
Kontributor: Giovanni Gilbert
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Bukan Ganti Guru, AI Justru Bantu Ciptakan Kelas yang Lebih Hidup
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029