SuaraKaltim.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) melakukan inspeksi terpadu guna memastikan distribusi dan ketersediaan pangan tetap dalam kondisi stabil, khususnya di wilayah Samarinda.
Pemantauan dilakukan sejak 3 hingga 5 Juni 2025 di Pasar Segiri—pasar terbesar di ibu kota provinsi—sebagai bagian dari langkah strategis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, Selasa, 3 Juni 2025.
“Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat,” ujar Amaylia Dina, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Menurut Amaylia, walaupun terdapat fluktuasi harga pada sejumlah jenis beras, ketersediaan bahan pokok secara umum di Kaltim dinilai masih aman.
Data pemantauan pekan sebelumnya oleh enumerator dari Dinas Pangan, Disperindagkop UKM, dan BPS juga menunjukkan kondisi stok yang cukup.
Tim inspeksi juga mencatat harga telur ayam ras tetap stabil. Mas Zain, salah satu pedagang di Pasar Segiri, menyebutkan bahwa harga telur ukuran kecil dijual seharga Rp54.000 per piring dan telur besar Rp58.000 per piring.
“Tak ada kenaikan, stok aman sampai Idul Adha,” katanya.
Sementara itu, dinamika harga beras di lapangan menunjukkan tren naik untuk sebagian jenis.
Baca Juga: Samarinda Targetkan Juli 2025 Jalankan Sekolah Rakyat, Lokasi Masih Dicari
Zain (27), pedagang lainnya, menyampaikan bahwa beras kampung naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Beras Jempol dan Berlian masing-masing naik Rp 1.000 per kilogram. Namun, beras ketan putih dan ketan hitam justru mengalami penurunan harga.
Dari sisi pengecer, Baharuddin, pemilik Toko Nurul Bahar, mengungkapkan bahwa harga beras kemasan lima kilogram premium mencapai Rp 90.000, sedangkan medium merek Kura-Kura dijual seharga Rp 88.000.
Untuk kemasan 25 kilogram, harga naik dari Rp 390.000 menjadi Rp 400.000.
“Soalnya kita tangan kedua aja ini bukan suplai dari pabriknya,” jelas Baharuddin.
DPTPH Kaltim bersama sejumlah instansi seperti Satpol PP, BPOM, BPS, dan Dinas Kesehatan turut dilibatkan dalam inspeksi ini untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar di dua kota utama—Samarinda dan Balikpapan—sebagai poros distribusi utama bahan pangan Kaltim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!