SuaraKaltim.id - Kebakaran yang melanda BIG Mall Samarinda pada Selasa, 3 Juni 2025, dini hari tak hanya mengejutkan warga, tetapi juga memunculkan pertanyaan serius terkait kepatuhan bangunan komersial terhadap standar keselamatan kebakaran.
Salah satu temuan di lapangan yang menjadi sorotan adalah tidak berfungsinya sistem pemadam otomatis (sprinkler) saat insiden terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan keprihatinannya sekaligus penegasan mengenai pentingnya pemenuhan standar keamanan bangunan.
Ia menuturkan bahwa pemerintah kota telah sejak lama menetapkan sistem proteksi kebakaran sebagai bagian wajib dalam pengelolaan fasilitas umum.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Kantor Balai Kota Samarinda, pada Selasa, 3 Juni 2025 sore.
“Sejak tahun lalu kita sudah tegas untuk agar semua fasilitas seperti mall, hotel, dan bangunan komersil lainnya soal sprinkle untuk menjadi wajib mereka laksanakan,” katanya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 4 Juni 2025.
Tak hanya terbatas di dalam gedung utama, Andi menekankan bahwa sistem perlindungan dari kebakaran harus menjangkau seluruh bagian bangunan, termasuk area parkir.
Ia menyebut, tanggung jawab utama atas pemeliharaan fasilitas tersebut berada di tangan pengelola gedung.
Dalam menyikapi peristiwa ini, Wali Kota Andi Harun memilih untuk menunggu hasil investigasi aparat penegak hukum (APH) agar penyelidikan dapat berjalan tanpa prasangka.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Telur Aman: Begini Kondisi Pasar Jelang Idul Adha di Samarinda
“Kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan itu karena kita harus memberikan ruang dan kesempatan hukum kepada APH untuk proses penyelidikan,” ujarnya.
Meski demikian, Andi tak menampik bahwa BIG Mall punya peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi Kota Tepian.
Ia berharap pusat perbelanjaan itu dapat segera melakukan pembenahan agar bisa kembali beroperasi.
“Mudah-mudahan cepat bisa diperbaiki semua sehingga bisa beroperasi kembali karena bagaimanapun juga itu kegiatan yang ikut menopang perekonomian di Kota Samarinda,” ucapnya.
Namun, ia menegaskan bahwa apapun fungsinya, aspek keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.
“Tapi menjaga keselamatan warga itu harus ditempatkan di atas segala-galanya sehingga (dengan begitu) semua bisa berjalan baik.”
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu