Dalam waktu dekat, Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim dijadwalkan bertemu Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo guna menindaklanjuti realisasi program yang ditargetkan mulai berjalan tahun ini.
“Perihal ini merupakan tindak lanjut dari usulan pembangunan Sekolah Rakyat yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan di bidang pendidikan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu,” kata Andi, disadur dari ANTARA, Rabu, 4 Juni 2025.
Hingga kini, terdapat lima lokasi yang diajukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, mencakup satu lokasi usulan provinsi dan empat dari kabupaten/kota: Kutai Kartanegara (Kukar), Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), dan Berau.
Semua titik itu telah mendapat tinjauan teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui satuan kerja strategis daerah.
“Semua usulan lokasi ini telah ditinjau oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui satuan kerja strategis daerah untuk memastikan kesiapan lahan,” ujarnya.
Dari hasil tinjauan, Samarinda dinilai sebagai lokasi paling siap, terutama di kawasan Palaran.
Opsi ini memungkinkan pembangunan Sekolah Rakyat masuk dalam tahap kedua dan dimulai pada bulan ini, dengan target rampung pada Juni 2026.
“Dengan demikian proses belajar-mengajar bisa dimulai pada Juli 2026,” kata Andi.
Sementara itu, lokasi usulan dari Pemprov di Bukit Biru, Tenggarong, masih perlu pekerjaan pematangan lahan karena kondisi tanah yang tidak merata.
Baca Juga: Rudy-Seno Tak Hanya Gratiskan Kuliah, Tapi Pastikan Kualitas Kampus di Kaltim Naik Kelas
Proses ini diprediksi baru selesai pada akhir tahun, sehingga pembangunannya baru bisa dilakukan tahun depan.
“Oleh karena itu pembangunan Sekolah Rakyat di lokasi tersebut kemungkinan baru bisa dialokasikan pada tahun depan,”
ucap Andi.
Untuk mengakselerasi program ini, Pemprov Kaltim berinisiatif menjalankan program rintisan sebagai solusi sementara sambil menunggu pembangunan gedung permanen rampung.
Salah satu lokasi potensial adalah SMAN 16 Samarinda, yang memiliki fasilitas asrama dan ruang kelas kosong.
“Harapannya, pada tahun ajaran ini sudah ada siswa yang bisa masuk dalam pendidikan Sekolah Rakyat,” kata Andi.
Andi menuturkan, fasilitas yang ada seperti asrama dan satu gedung dengan enam kelas bisa langsung digunakan, meskipun masih perlu dukungan perlengkapan tambahan dari pemerintah pusat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029
-
Rencana Pengerukan Mahakam Picu Perdebatan: Solusi Banjir atau Pemborosan Anggaran?