Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:52 WIB
Ilustrasi akses tambak di IKN jadi PR besar untuk pembudidaya ikan PPU. [Chat GPT]

SuaraKaltim.id - Di balik geliat semangat pelaku usaha budidaya ikan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tersimpan persoalan klasik yang belum terselesaikan: minimnya infrastruktur penunjang, terutama akses jalan menuju lokasi tambak.

Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskan) PPU.

Mereka mendorong adanya kerja sama lintas perangkat daerah guna menjawab hambatan tersebut secara konkret.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar, menilai bahwa para pembudidaya telah menunjukkan tekad kuat untuk berusaha secara mandiri.

Baca Juga: Dekat IKN, Tiga Proyek Properti KKGI Tawarkan Investasi Menjanjikan di Palaran

Namun, tanpa dukungan infrastruktur dasar, potensi mereka sulit berkembang maksimal.

“Sebenarnya begini, pembudidaya itu yang perlu menjadi perhatian itu aksesnya sebenarnya,” kata Musakkar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu, 7 Juni 2025.

Tak sedikit lokasi tambak potensial berada jauh dari permukiman, bahkan di area yang belum terjangkau jalan memadai.

Ini membuat biaya produksi membengkak dan logistik menjadi tidak efisien.

“Memang mereka kebanyakan ada kemauan untuk berusaha, tetapi aksesnya untuk membuka usaha itu juga perlu dukungan,” ujarnya.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Pangan di Pintu Masuk IKN, Bulog Siapkan 7.800 Ton Beras di Balikpapan

Diskan PPU pun mulai aktif mendorong keterlibatan dinas teknis lainnya.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Diskan PPU, Musakkar. [kaltimtoday.co]

Menurut Musakkar, kolaborasi adalah satu-satunya cara agar pembangunan infrastruktur seperti akses jalan ke tambak bisa terealisasi bagi daerah yang sebagian wilayahnya masuk Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.

“Makanya kata Pak Bupati, kolaborasinya itu yang ditekankan. Makanya perlu dukungan dinas lain juga, misalnya akses jalan ke tambak atau budidaya yang lain, itu perlu dukungan PUPR yang bisa bantu,” ujarnya.

Dengan sinergi antarlembaga, Diskan PPU berharap pengembangan sektor perikanan budidaya bisa lebih optimal, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.

SMK dan Ponpes Siap Hadir di IKN, Cetak SDM Unggul Berbasis Karakter

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya fokus pada fisik dan infrastruktur, tetapi juga diarahkan pada pembangunan manusia seutuhnya.

Komitmen ini terlihat dari kolaborasi antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dengan Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, yang sepakat mendirikan satuan pendidikan terpadu berbasis kejuruan dan keislaman di kawasan inti IKN.

Dalam kerja sama tersebut, OIKN akan memfasilitasi pembangunan infrastruktur, sementara Pondok Pesantren Tegalrejo akan fokus pada pembinaan karakter dan keahlian generasi muda.

Langkah ini dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan SDM yang cerdas, berakhlak, dan siap bersaing di dunia industri maupun sosial.

Hal itu disampaikan Kepala OIKN Basuki Hadimuljono, di Kota Nusantara, 5 Juni 2025.

"Kami menyambut baik partisipasi Pondok Pesantren Tegalrejo dalam menghidupkan pendidikan di Nusantara. Alhamdulillah, kami dikunjungi Gus Yusuf dari Magelang yang ingin mengembangkan dan membantu menghidupkan IKN melalui dunia pendidikan," katanya, disadur dari ANTARA, Sabtu, 7 Juni 2025.

Ia juga berharap kegiatan pendidikan di wilayah ini dapat dimulai tahun depan, seiring rampungnya pembangunan fasilitas penunjang.

Rencana ini juga telah disampaikan langsung oleh Pengasuh Ponpes Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dalam kunjungannya ke kantor OIKN sehari sebelumnya.

"Saya bersama beberapa pengurus pesantren berkunjung ke IKN dengan tujuan ingin ikut berkontribusi investasi pendidikan untuk SDM di IKN dan sekitarnya, bahkan dari daerah lain pun ada peluang ikut belajar," ungkap Gus Yusuf.

Menurutnya, kehadiran SMK dan ponpes ini bukan hanya untuk menyalurkan ilmu keagamaan, tetapi juga membentuk manusia yang unggul secara moral dan fungsional.

Siswa diharapkan memiliki keterampilan hidup (life skill) yang bisa langsung diserap oleh sektor industri yang berkembang di sekitar IKN.

“Di lokasi SMK dan ponpes, akan dibangun karakter masyarakat yang unggul dan memiliki keterampilan khusus atau kecakapan hidup, sehingga keterampilan yang ada bisa langsung diserap untuk kebutuhan industri di sekitar IKN,” tambahnya.

Gus Yusuf pun menyampaikan optimismenya bahwa proses belajar mengajar dapat segera dimulai, mengingat keseriusan kedua belah pihak dalam mewujudkan sinergi ini.

Kolaborasi tersebut juga ditandai dengan kegiatan simbolis penanaman pohon di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, yang diikuti oleh Gus Yusuf, jajaran pengurus pesantren, serta Kepala OIKN Basuki Hadimuljono.

Turut hadir Rektor President University Handa S. Abidin bersama sejumlah dekan.

Load More