Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 10 Juni 2025 | 21:12 WIB
Ilustrasi SPMB. [Ist]

SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan kesiapan dan komitmen penuhnya untuk Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Fokus utama mereka adalah menjaga transparansi dan mencegah segala bentuk penyelewengan. Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, mengungkapkan langkah-langkah konkret untuk mencapai hal tersebut.

Hal itu disampaikan Armin saat berada di Samarinda, Selasa, 10 Juni 2025.

"Kami minta setiap sekolah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada dan Disdikbud Kaltim membentuk tim khusus untuk memantau dan mengawasi bagaimana proses SPMB di sekolah-sekolah," kata Armin.

Baca Juga: Pemerintah Perluas Progran MBG di Kaltim, Sasar 5.770 Siswa Samarinda-Kukar

Disdikbud Kaltim siap memulai pendaftaran SPMB pada 16 Juni 2025. Armin juga menjelaskan adanya perubahan istilah dari "zonasi" menjadi "domisili" dalam sistem penerimaan, meskipun substansinya tetap sama.

Data Disdikbud Kaltim menunjukkan daya tampung SMA di provinsi ini mencapai 27.931 siswa dengan 766 rombongan belajar (rombel), sementara SMK dapat menampung 22.412 siswa dengan 637 rombel.

Secara rinci, Kutai Kartanegara menjadi wilayah dengan daya tampung SMA tertinggi (6.441 siswa), diikuti Samarinda (4.915 siswa) dan Balikpapan (3.382 siswa).

Untuk SMK, Samarinda memiliki daya tampung tertinggi (7.250 siswa), disusul Balikpapan (3.250 siswa).

Armin mengakui tantangan di beberapa daerah seperti Balikpapan dan Samarinda, di mana sekitar 50 persen calon siswa SMA belum tertampung di sekolah negeri dan diarahkan ke sekolah swasta.

Baca Juga: Prosedur Ketat Diterapkan, Dua Pasien Positif Antigen Dirawat di Ruang Isolasi

Namun, komitmen terhadap pemerataan pendidikan tetap menjadi prioritas utama.

Prioritas Utama: Tak Boleh Ada Anak yang Tidak Sekolah

Pemerataan akses pendidikan menjadi sorotan utama Disdikbud Kaltim.

Armin menegaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, termasuk mereka yang tinggal di daerah terisolir.

"Semangat kami adalah tidak boleh ada anak yang tidak sekolah. Di mana pun mereka berada, kami akan mencarikan tempat untuk sekolah," tegasnya.

Untuk mengatasi kesulitan siswa dari daerah terisolir, Disdikbud Kaltim berupaya menempatkan mereka di sekolah negeri.

Bahkan, sekolah negeri diperbolehkan menerima siswa melebihi kuota rombel standar jika diperlukan, demi memastikan tidak ada anak yang putus sekolah.

Dukungan terhadap program pendidikan gratis juga diperkuat dengan penambahan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dari pemerintah provinsi.

Armin berharap sekolah swasta juga dapat mengikuti jejak ini, mengingat siswa juga mendapatkan bantuan dari program Gratispol pendidikan Pemprov Kaltim.

Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalimantan Timur, Disdikbud Kaltim telah menetapkan tiga sekolah unggulan: SMA Negeri 10 Samarinda, SMA Negeri 3 Tenggarong, dan SMA Negeri 2 Sangatta Utara.

"Sekolah unggulan ini didesain agar anak-anak kita dapat bersaing dan mempercepat peningkatan kualitas SDM," tuturnya.

SPPG Bertambah Jadi 7 Unit, Program MBG di Kaltim Diklaim Berjalan Lancar

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengukuhkan komitmennya terhadap pemenuhan gizi pelajar dengan memperluas jangkauan dan menambah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Hari ini, Selasa, 10 Juni 2025, menandai hari kedua uji coba sekaligus distribusi perdana secara menyeluruh ke 5.770 pelajar di Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Kepala Regional Kaltim Badan Gizi Nasional, Binti Maulina Putri, menjelaskan bahwa kini total ada tujuh SPPG di Kaltim, bertambah dari sebelumnya hanya empat unit.

Penambahan ini meliputi SPPG Samarinda Seberang, SPPG Loa Janan Ilir, dan SPPG Kerta Buana Tenggarong Seberang di Kukar.

Binti optimis dengan jalannya program.

"Sejauh ini, untuk pelaksanaan MBG, alhamdulillah berjalan lancar di dua kota. Baik di Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),” ucapnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.

Respons positif datang dari pihak sekolah. Kepala SMK Negeri 8 Samarinda, Sri Hartono, mengungkapkan kebahagiannya.

"Secara umum tanggapan saya senang, artinya melalui program ini sekolah kami, anak-anak kami dapat menikmati langsung dampaknya,” kata Hartono.

Ia juga berharap program ini menjadi pemicu semangat belajar siswa.

"Harapannya semoga bisa menjadi motivasi plus. Tidak cuma datang tapi mereka itu sekarang bisa lebih semangat dengan kehadiran program MBG,” imbuhnya.

Meskipun menargetkan ribuan siswa, Binti mengakui adanya penyesuaian operasional, terutama di masa transisi menjelang liburan sekolah.

"Nah, jadi karena memang ini sudah masuk fase peralihan yang mau ke libur sekolah jadi jumlahnya memang belum optimal.

Satu dapur itu biasanya melayani 3 sampai 4 ribu (porsi). Nah, saat ini masih kurang dari 3 ribu porsi,” paparnya.

Namun, Binti memastikan bahwa program MBG akan terus berlanjut hingga tahun ajaran baru.

Menu yang disajikan bervariasi dalam siklus lima hari, mencakup makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah.

Nominal anggaran per porsi juga disesuaikan jenjang pendidikan, yaitu Rp15 ribu untuk siswa SD kelas 4 hingga SMA/SMK, dan Rp 13 ribu untuk PAUD hingga SD kelas 3.

Load More