Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 12 Juni 2025 | 17:29 WIB
Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Meski status Covid-19 kini telah bergeser menjadi endemik, kewaspadaan di Kota Bontang tetap diperketat.

Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai menyiapkan langkah mitigasi menyusul temuan dua pasien positif Covid-19 yang kini dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda.

Kepala Dinkes Bontang, Bahtiar Mabe, menyatakan bahwa pihaknya telah mengaktifkan tim pencegahan di tingkat kota.

Salah satu yang ditekankan adalah pentingnya skrining ketat, terutama di lingkungan yang kerap menerima kunjungan dari luar daerah.

Baca Juga: Balikpapan Gencarkan Gotong Royong Lawan Covid-19 dan Cuaca Ekstrem

“Kalau sekarang Covid-19 kan sudah jadi endemik. Jadi mitigasinya hanya skrining saja. Pola hidup sehat dan bermasker kembali digalakkan,” ucap Bahtiar Mabe, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis, 12 Juni 2025.

Instruksi ini juga berlaku di sektor industri dan perusahaan, yang diharapkan lebih disiplin dalam memantau kondisi kesehatan tamu atau karyawannya.

Selain itu, fasilitas kesehatan diimbau lebih sigap dalam mengenali gejala Covid-19, terutama pada pasien dengan penyakit penyerta.

Menurut Bahtiar, mutasi virus yang terus berkembang menjadi tantangan tersendiri. Hal ini terlihat dari kasus di Samarinda, di mana pasien positif umumnya memiliki komorbid.

Dinkes Bontang juga telah bersiap untuk memperluas kapasitas pemeriksaan, namun pelaksanaan skrining massal masih menunggu arahan teknis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca Juga: Belum Tentu Varian Baru Covid-19, Tapi Dinkes Kaltim Siapkan Antisipasi Dini

Tak hanya Covid-19, perhatian Dinkes juga tertuju pada penyakit menular lain seperti TBC dan Demam Berdarah Dengue (DBD), yang berpotensi membebani sistem layanan kesehatan jika tidak dikendalikan sejak dini.

“Kami tinggal tunggu alat saja. Tapi rumah sakit juga diminta mitigasi. Kalau ada yang ciri-ciri Covid agar segera ditindak sesuai prosedur,” pungkasnya.

Tangani Varian Omicron Turunan, RSUD AWS Perkuat Skrining Pasien

RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda mencatat perkembangan positif dalam penanganan pasien Covid-19.

Seorang pasien yang sebelumnya dirawat intensif di rumah sakit tersebut kini telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang.

Hal itu disampaikan dr Yanti Evi Gultom, Dokter Spesialis Paru RSUD AWS Samarinda, Selasa, 10 Juni 2025.

"Komorbid pasien ini sudah membaik dan keluhan respiratorik sudah tidak ada lagi, maka yang bersangkutan dibolehkan pulang," ujar dr Yanti, disadur dari ANTARA, Rabu, 11 Juni 2025.

Meski demikian, satu pasien lainnya masih menjalani perawatan karena kondisi medis penyerta yang membutuhkan penanganan lanjutan.

"Kondisi pasien kedua ini stabil dan jika terus membaik kemungkinan besar juga akan segera dipulangkan," jelas Yanti.

Sebagai langkah antisipatif, pihak rumah sakit terus melakukan skrining dan pemantauan terhadap pasien yang dirawat inap, termasuk mendeteksi potensi varian baru yang saat ini beredar di tengah masyarakat.

“Sesuai data terkini, varian Covid-19 yang saat ini beredar merupakan turunan dari varian Omicron,” ucapnya.

Gejala varian ini, menurut Yanti, menyerupai flu berat dengan ciri-ciri seperti demam tinggi, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, mata merah, dan mual.

Dalam menghadapi dinamika penyebaran virus, Yanti mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun tidak lengah.

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan dasar seperti memakai masker saat mengalami gejala flu, menjaga kebersihan, serta menjalani pola hidup sehat.

"Kami petugas kesehatan medis akan bekerja sebaik mungkin untuk menjaga keselamatan pasien kami," tegasnya.

Yanti juga mengingatkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sangat penting untuk menghindari penularan lanjutan, terutama dengan hadirnya varian baru yang meskipun tidak separah gelombang sebelumnya, tetap memiliki potensi risiko bagi kelompok rentan.

Load More