Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, yang hadir langsung membuka acara, menegaskan bahwa upaya penguatan UMKM bukan hanya urusan ekonomi, tapi juga bagian dari pembangunan keluarga secara menyeluruh.
“Dukungan terhadap UMKM menjadi bagian penting dalam memperkuat ekonomi lokal. Karena sebagian besar pelaku UMKM adalah ibu rumah tangga yang sangat memerlukan pendampingan, fasilitasi, dan pembinaan,” ujar Tri.
Dia menilai, pelibatan perempuan—terutama ibu rumah tangga—dalam kegiatan wirausaha harus dipandang sebagai bagian penting dari strategi nasional menanggulangi kerentanan ekonomi rumah tangga.
Tri juga menggarisbawahi bahwa kegiatan seperti festival ini tidak hanya menghadirkan etalase produk lokal, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran dan inspirasi antarwilayah.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh kader PKK di kabupaten dan kota di Kaltim, untuk melanjutkan upaya serupa secara mandiri di daerah masing-masing,” tambahnya.
Lebih dari sekadar bazar, rangkaian acara juga menyatukan elemen penting layanan publik dalam satu ruang.
Pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, layanan cetak KTP elektronik, hingga penyuluhan gizi menjadi bagian integral dari acara yang berlangsung dengan dukungan Kementerian Kesehatan dan Badan Gizi Nasional (BGN).
“PKK adalah mitra strategis pemerintah, bukan sekadar pelengkap. Maka dukungan penuh terhadap UMKM, pelayanan kesehatan, dan keterlibatan sosial harus menjadi kerja bersama,” tegas Tri.
Dalam kesempatan itu, Tri bersama Ketua TP PKK Kaltim Sarifah Suraidah Rudi, menyambangi sejumlah stand UMKM dan fasilitas layanan publik.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Dorong Hilirisasi Batu Bara Demi Ekonomi Berkelanjutan
Mereka berdialog dengan pelaku usaha lokal dan menyampaikan apresiasi atas semangat para perempuan pelaku usaha dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia.
Rangkaian acara ini juga diramaikan oleh kehadiran Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Deputi BGN Nyoto Suwignyo, serta jajaran TP PKK pusat seperti Yane Ardian dan Niken Tomsi.
Dari kuliner, kriya, fesyen, hingga penyuluhan gizi, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendekatan pembangunan berbasis keluarga dapat berlangsung inklusif dan kolaboratif.
Di tengah upaya pemulihan ekonomi dan ancaman inflasi global, Pemprov Kaltim berharap model kegiatan seperti ini bisa mendorong lahirnya lebih banyak pelaku UMKM tangguh serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat dari level rumah tangga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Kemenkeu KajI Usulan Renovasi Ponpes Al Khoziny, Purbaya: Saya Belum Lihat Proposalnya
-
Reformasi Birokrasi Era Digital: Kemendagri Integrasikan Data Lewat SIE
-
Jejak Sumitro di Balik Pemikiran Ekonomi Prabowo
-
CEK FAKTA: Cahaya Misterius di Langit Cirebon, Meteor atau Hoaks?
-
CEK FAKTA: Klaim Bos Sampoerna Larang Rokok Ilegal karena Kesehatan