SuaraKaltim.id - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi bagian penting dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), membuka peluang besar kerja sama internasional di sektor pertanian.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) menjalin kemitraan strategis dengan PT Informasi Geo Sistem (IGS), salah satu BUMN asal Korea Selatan, dalam program pengembangan pertanian berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) PPU, Tur Wahyu Sutrisno, saat dikonfirmasi pada Rabu, 17 Juli 2025.
“Juni 2025, sudah tanda tangan kesepakatan, tapi masih perlu dibahas hukumnya, sistem penyaluran dan peruntukan anggaran tersebut,” ujar Wahyu, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Kerja sama ini merupakan bagian dari program bantuan hibah Pemerintah Korea Selatan kepada Indonesia melalui Kementerian Pertanian.
PT IGS menjadi salah satu penerima mandat untuk menjalankan program tersebut selama tiga tahun ke depan, dengan fokus khusus pada daerah-daerah yang memiliki potensi pangan nasional.
“PT IGS salah satu BUMN yang memperoleh dana hibah dari Korea Selatan dengan pelaksanaan kegiatan selama tiga tahun,” jelas Tur.
Namun, ia menambahkan bahwa mekanisme penyaluran dana hibah tersebut masih dalam tahap pembahasan, termasuk apakah akan langsung disalurkan ke rekening daerah atau melalui pemerintah pusat.
Adapun nilai hibah yang ditawarkan mencapai Rp 300 miliar, yang rencananya akan digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, memperkenalkan smart farming (pertanian cerdas), serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia petani dan penyuluh, termasuk pengembangan benih padi unggul.
Baca Juga: Pendidikan Gratis di Kawasan IKN, 19 Sekolah Swasta di PPU Terima BOS
“Program penggunaan dana hibah Rp 300 miliar diusulkan untuk peningkatan dan pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara,” lanjutnya.
Untuk dapat melanjutkan ke tahap implementasi, Pemkab PPU saat ini tengah menyusun dan melengkapi dokumen pendukung administratif, termasuk pernyataan dukungan resmi dari pemerintah kabupaten dan provinsi.
“Proses dana hibah tersebut masih cukup panjang, karena berkaitan dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan,” imbuh Tur.
PPU sendiri dinilai memiliki modal besar dalam sektor pertanian.
Wilayah ini memiliki lahan pertanian seluas sekitar 9.000 hektare, dengan 7.900 hektare di antaranya merupakan sawah produktif.
Potensi tersebut tersebar di empat kecamatan dan didukung oleh sekitar 700 kelompok tani, menjadikan PPU sebagai kandidat kuat untuk penerapan sistem pertanian modern berbasis teknologi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!