- Pemprov Kaltim meluncurkan program undian berhadiah (umrah, wisata religi, motor, uang tunai) sebagai apresiasi bagi wajib pajak patuh, disertai peningkatan layanan Samsat terutama di wilayah 3T untuk memperluas kepatuhan dan jangkauan layanan.
- Berbagai kanal digital seperti mobile banking, marketplace, SIGNAL, hingga Samsat Delivery dioptimalkan, sementara Pemprov bersinergi dengan Ditlantas dan Jasa Raharja untuk mendukung tertib pajak dan pemerataan layanan di seluruh kabupaten/kota.
- Dari target PKB Rp 2,05 triliun, baru 44,2% yang tercapai; penurunan BBNKB juga menekan penerimaan. Namun program pemutihan Gratispol berhasil menyumbang Rp 583 miliar, termasuk opsen Rp 203,8 miliar, sehingga menjadi penopang penting pendapatan daerah.
Digitalisasi juga menjadi salah satu fokus Pemprov. Pembayaran pajak kini bisa dilakukan melalui platform digital seperti ATM, mobile banking, Tokopedia, LinkAja, Gojek, hingga layanan antar dari Samsat Delivery.
Selain itu, tersedia juga E-Samsat Bhabinkamtibmas dan aplikasi SIGNAL milik Korlantas Polri.
Meski begitu, Pemprov masih menghadapi tantangan, khususnya ketidaksesuaian data kendaraan, keterbatasan geografis, serta unit kendaraan yang hilang atau rusak dan belum dilaporkan.
Pelayanan jemput bola di wilayah seperti Maratua dan Derawan hanya bisa dilakukan seminggu sekali.
Secara keseluruhan, per Juli 2025, jumlah kendaraan bermotor yang tercatat di Kaltim mencapai 3,38 juta unit.
Dari target penerimaan PKB sebesar Rp 2,05 triliun, baru 44,2 persen yang terealisasi.
Sementara itu, sektor BBNKB mengalami penurunan 28 persen karena melemahnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru, sebagaimana dilaporkan GAIKINDO.
Program pemutihan pajak Gratispol yang berlangsung April hingga Juni 2025 memberi dampak signifikan.
Total penerimaan mencapai Rp 583 miliar, termasuk opsen sebesar Rp 203,8 miliar.
Baca Juga: 2.836 Kasus DBD di Kaltim, Dinkes Minta Warga Jangan Lengah
Kepala Bapenda menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penguatan sistem perpajakan daerah.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memperluas layanan perpajakan demi mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur,” tuturnya.
TBS Sawit Merosot, Petani di Kaltim Kembali Diuji
Petani kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menghadapi tantangan berat.
Memasuki pertengahan Juli 2025, harga tandan buah segar (TBS) sawit mengalami penurunan, seiring melorotnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di pasar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi M. Siddik, menegaskan bahwa anjloknya harga CPO dan kernel secara otomatis memengaruhi nilai jual TBS yang diterima petani.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar
-
Samarinda Bakal Buka Penerbangan Rute IKN-Malaysia di Februari 2026
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia