Pada kesempatan tersebut, sejumlah tokoh penting hadir langsung di lokasi acara, antara lain jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan DPR dan MPR RI, perwakilan Danantara, serta perwakilan BUMN, termasuk Direktur Utama BRI Hery Gunardi, sebagai bentuk dukungan terhadap peluncuran KDMP.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa peluncuran KDMP oleh Presiden Prabowo merupakan momentum penting dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.
“BRI menyambut inisiatif ini dengan penuh komitmen dan optimisme. Sebagai bank yang tumbuh bersama rakyat, BRI meyakini KDMP akan menjadi tonggak penguatan ekosistem ekonomi desa berbasis kerakyatan dan gotong royong. Melalui sinergi layanan keuangan, pendampingan usaha, serta pemberdayaan masyarakat desa, BRI akan terus mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di tengah masyarakat,” ujar Hery.
Salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam memberikan kemudahan dalam akses layanan keuangan bagi masyarakat desa, salah satunya melalui kehadiran AgenBRILink yang terintegrasi dengan koperasi.
“Melalui layanan AgenBRILink tersebut koperasi dapat menjalankan berbagai transaksi keuangan, seperti setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan. Layanan tersebut akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan lebih dekat, murah, dan inklusif,” ujar Hery.
Dalam ekosistem yang terbentuk saat ini, AgenBRILink menjadi salah satu mitra strategis yang berperan aktif mendukung operasional KDMP. Tercatat, hingga paruh pertama 2025, sebanyak 1,22 juta AgenBRILink telah tersebar di 67 ribu desa di seluruh Indonesia. Jaringan yang luas ini menjadi tulang punggung distribusi layanan keuangan BRI hingga ke pelosok negeri. Tak ayal, kini AgenBRILink telah berkembang menjadi simpul social commerce yang melayani transaksi keuangan serta mendukung aktivitas ekonomi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat desa secara berkelanjutan.
Komitmen BRI juga nyatanya sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di mana dalam sambutannya, ia menyinggung pentingnya peran AgenBRILink dalam menjangkau layanan keuangan di desa.
“Di Kopdes, nantinya ada AgenBRILink yang bisa memfasilitasi setiap transaksi di seluruh desa. Jadi masyarakat tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Kopdes, nanti Kopdes dapat komisi, tentu ini disesuaikan dengan potensi kelurahan atau desa masing-masing,” ucap Zulkifli Hasan.
Sebagaimana diketahui, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) mengusung pendekatan 7 in 1 Business Model yang terintegrasi. Ke depannya, kemitraan ini akan terus dikembangkan seiring perluasan kolaborasi dengan berbagai BUMN.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Minta Insiden Tandai-tandai Tidak Dibesar-besarkan
Lebih lanjut, guna memastikan keberlanjutan KDMP, BRI sebagai agent of development dan mitra strategis pemerintah, berkomitmen menghadirkan pendekatan menyeluruh yang mencakup dua aspek utama, yakni pendampingan usaha dan akses solusi keuangan melalui inisiatif One BRI Solution.
Pertama, pada aspek pendampingan usaha, BRI menempatkan Relationship Manager sebagai single point of contact bagi koperasi, memberikan pendampingan operasional AgenBRILink, serta menyediakan pelatihan tematik dan platform digital edukasi untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi secara sistematis.
Di sisi lain, pada aspek One Solution, BRI menyediakan akses pembiayaan usaha dan investasi, mendorong koperasi menjadi penyedia layanan keuangan formal melalui AgenBRILink, serta menghadirkan Qlola by BRI, platform manajemen keuangan terintegrasi untuk mendukung efisiensi operasional koperasi.
Kedua pendekatan itupun telah dijalankan di sejumlah KDMP yang kini aktif di beberapa daerah, seperti di KDMP Hambalang (Bogor, Jawa Barat), KDMP Bumisari (Lampung Selatan), KDMP Cileunyi Wetan, KDMP Cangkuang Wetan (Bandung, Jawa Barat), serta KDMP Pangkah Wetan (Gresik, Jawa Timur).
Sebagai bagian dari peluncuran nasional, sebanyak 80.081 KDMP telah terbentuk secara serentak dan telah sah secara hukum untuk beroperasi di wilayah masing-masing. Koperasi-koperasi ini memanfaatkan aset-aset desa atau kelurahan yang tersedia, termasuk yang sebelumnya tidak terpakai. Selain itu, potensi ekonomi lokal yang dimiliki setiap desa turut dioptimalkan untuk memperkuat peran koperasi sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029
-
Rencana Pengerukan Mahakam Picu Perdebatan: Solusi Banjir atau Pemborosan Anggaran?