Denada S Putri
Senin, 28 Juli 2025 | 17:47 WIB
Hasil pengungkapan Polda Kaltim 2 brand ini diyakini beras oplosan. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Kasus beras oplosan kembali mencuat di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim mengungkap praktik curang dalam peredaran beras yang tidak sesuai standar kualitas, yang telah beredar luas di Kota Balikpapan.

Temuan ini diumumkan pada Jumat, 25 Juli 2025 lalu, sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam melindungi konsumen dari produk pangan bermasalah.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto, mengungkap bahwa dua merek beras yang berhasil diamankan dalam kasus ini adalah Mawar Sejati Premium dan Rambutan Premium, yang diketahui telah dioplos.

"Beras oplosan itu sudah beredar luas di Kota Balikpapan," kata Yulianto dalam keterangannya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin, 28 Juli 2025.

Dua merek tersebut ditemukan di sebuah gudang milik perusahaan berinisial CV SD yang berada di wilayah Balikpapan.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa beras-beras tersebut dipasok dari wilayah Sulawesi, lalu dikemas dan dipasarkan dengan label premium yang tidak sesuai dengan isi sebenarnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, beras Rambutan diketahui mengandung butir patah, menir, serta butir merah dan kuning yang rusak.

Sementara itu, Mawar Sejati juga mengandung kadar butir patah dan menir yang melebihi batas ambang standar mutu beras premium.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Masuk IKN, PPU Wajibkan Ritel Ketat Awasi Berat Beras

Polisi telah menyegel gudang penyimpanan dan menyita ratusan karung beras sebagai barang bukti untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Hingga kini, enam orang saksi dari kalangan pelaku usaha, distributor, hingga produsen telah diperiksa.

Dalam kasus ini, pelaku dijerat dengan Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 8 Ayat 1 huruf e atau f UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Aturan tersebut melarang peredaran barang yang tidak sesuai dengan mutu atau informasi label yang tercantum.

Menindaklanjuti kasus ini, jajaran Polres Bontang juga tengah bersiap turun ke lapangan untuk menyelidiki kemungkinan distribusi beras oplosan serupa di wilayah mereka.

"Iya bro, kami akan telusuri apakah di Bontang juga ada tersebar atau tidak," ujar Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto.

Namun, hingga kini pihak Polres Bontang masih menunggu koordinasi lanjutan dengan Polda Kaltim untuk proses pelacakan dua merek beras yang menjadi sorotan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas pengawasan terhadap potensi peredaran pangan oplosan yang membahayakan konsumen.

Jembatani Peluang dan Pekerja, Balikpapan Gelar Job Market Fair 2025

Sebagai bagian dari strategi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal menghadapi terbukanya pasar kerja akibat geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kembali menggelar Job Market Fair (JMF) 2025.

Acara yang dipusatkan di BSCC Dome Balikpapan ini berlangsung selama dua hari, 23–24 Juli, dan diikuti 101 perusahaan lintas sektor dengan total 1.757 lowongan kerja yang dibuka untuk masyarakat Balikpapan dan sekitarnya.

"Ini bagian dari strategi kami dalam memperluas kesempatan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran secara nyata," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan, Ani Mufidah, Rabu, 23 Juli 2025.

Menurut Ani, tingkat pengangguran terbuka di Balikpapan masih berada di kisaran 6,22 persen.

Tahun ini, pihaknya menargetkan tingkat penempatan kerja dari ajang bursa kerja tersebut dapat menembus 60 persen dari total formasi yang tersedia.

“Tahun ini kami targetkan tingkat penempatan kerja dari JMF bisa di atas 60 persen dari total formasi yang tersedia. Biasanya hanya sekitar 30 sampai 40 persen,” ungkapnya.

Guna meningkatkan peluang penyerapan tenaga kerja, Disnaker juga memperkuat layanan pendampingan, mulai dari pelatihan pembuatan CV, konsultasi kerja, hingga koneksi langsung ke perusahaan melalui aplikasi digital SIAPKerja dan platform e-bursa kerja nasional.

“Pelamar cukup membawa dokumen dalam bentuk soft copy. Melalui sistem digital ini, lamaran bisa diajukan langsung ke perusahaan yang dituju,” katanya.

Selain menjadi ajang rekrutmen, JMF juga menjadi wadah interaktif antara pelaku usaha dan pencari kerja.

Tersedia booth konsultasi kewirausahaan, bimbingan teknis singkat, serta informasi ketenagakerjaan.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Neny Dwi Winahyu, yang mewakili Wali Kota saat membuka JMF, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menjembatani pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Ini adalah upaya konkret Pemerintah Kota Balikpapan agar pertumbuhan ekonomi yang positif juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat lewat akses kerja yang terbuka,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa kehadiran IKN akan memperbesar kompetisi tenaga kerja, sehingga kesiapan SDM lokal tidak bisa ditawar.

“Kita harus memastikan bahwa tenaga kerja kita mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar kerja yang semakin terbuka dan dinamis,” tegasnya.

Ani menambahkan, pendidikan dan pelatihan kerja di daerah juga perlu diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI) untuk memastikan lulusan benar-benar siap kerja.

“Kami ingin lulusan-lulusan sekolah dan pelatihan benar-benar siap kerja. Itu sebabnya kemitraan antara dunia pendidikan dan industri harus terus dikuatkan,” harapnya.

Neny pun menutup dengan menekankan bahwa sasaran utama dari penyelenggaraan JMF adalah tercapainya kesejahteraan yang lebih merata dan pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui peningkatan daya beli masyarakat.

"Pemerintah Kota Balikpapan berharap kegiatan JMF bisa meningkatkan serapan tenaga kerja lokal, sekaligus menjaga iklim investasi yang membutuhkan ketersediaan SDM yang siap kerja dan profesional," katanya.

Load More