SuaraKaltim.id - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk membongkar rumah jabatan kepala daerah dan menggantinya dengan hotel mewah menuai kritik.
Akademisi dari Universitas Mulawarman menilai kebijakan itu tidak cukup transparan dan cenderung tergesa-gesa tanpa kajian mendalam.
Alberto Noviano Patty, Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Unmul, menekankan bahwa pemanfaatan ulang aset daerah, apalagi untuk tujuan komersial, tidak bisa dilakukan sembarangan.
Ada prosedur hukum dan prinsip kehati-hatian yang harus diikuti.
"Perubahan peruntukkan aset itu ada prosesnya. Tidak datang secara begitu saja. Upaya mengubah fungsi rumah jabatan menjadi hotel adalah bagian dari transformasi aset negara menjadi objek investasi publik," ucap Alberto Noviano Patty, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu, 3 Agustus 2025.
Ia juga mempertanyakan urgensi dari proyek tersebut.
Alasan pembangunan hotel hanya karena ketersediaan hotel bintang di kota dinilai tak cukup kuat untuk dijadikan landasan kebijakan.
“Atas alasan, malu karena tamu tak bisa menginap di hotel bintang bukan argumentasi yang bisa dibenarkan,” katanya.
Menurut Alberto, membangun hotel adalah keputusan investasi jangka panjang yang menyangkut keberlanjutan bisnis, bukan sekadar menyambut tamu sekali-dua kali.
Baca Juga: Siapa H? Mahasiswa Kaltim Teriakkan Nama yang Diduga Kuasai Kebijakan Pemprov
Karena itu, ia mendorong pemerintah untuk lebih terbuka dan mengedepankan partisipasi masyarakat sebelum mengambil keputusan penting seperti pembongkaran rumah jabatan kepala daerah.
“Menurut saya, masyarakat harus dilibatkan dalam penentuan kebijakan publik kepala daerah, khususnya pembongkaran rumah jabatan ini. Uji publik harus digelar secara inklusif dan terbuka,” ujarnya.
Jika hotel dianggap penting, ia menilai pemerintah sebaiknya memanfaatkan aset yang sudah ada terlebih dahulu, seperti bangunan eks Wisma Atlet PON di Kelurahan Belimbing, yang secara struktur dan fungsi masih sangat memungkinkan dikembangkan.
"Bontang ini kan punya aset hotel. Kenapa tidak itu yang dikembangkan. Saya kira dimanapun lokasi hotel dan proper pasti akan dikunjungi," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 - 
            
              Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
 
Terkini
- 
            
              CEK FAKTA: Puan Minta Kejagung Tak Zhalimi Koruptor
 - 
            
              CEK FAKTA: Surat Terbuka Diaspora Belanda untuk Prabowo
 - 
            
              Dari APBN ke KPBU, Pembangunan IKN Didesain Efisien dan Terintegrasi
 - 
            
              Judi Online Diduga Jadi Pemicu, Kematian Briptu A Guncang Internal Polri
 - 
            
              Misteri Kematian Briptu A di Aspol Samarinda, Polisi Telusuri Dugaan Bunuh Diri